Kyu Is Not
Alone
WonKyu
.
.
.
BROTHERSHIP
~~~
Author : Seorin a.k.a Biwon
Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon, other cast.
Genre : Sad brothership
Perhatian!
Author newbie in action!. WonKyu is mine!
Summary : Eomma,
apa Kyu akan selalu sendirian? Kyu tau, eomma dan appa tak akan kembali / Kyu ingin menjadi dongsaeng
hyung! / Aku seperti psikopat terkejam di dunia, hyung mianhe Kyu! / Ternyata
Kyu memang akan selalu sendiri di dunia ini / Aku ini hyung mu Kyu. ( absurd
summary?)
.
~Kyu Is Not Alone~
Seorang namja
kecil dengan surai coklat ikal berlari di tengah ilalang. Ia berlari tanpa
mempedulikan ilalang yang lebih tinggi dari tubuhnya itu melukai kaki-kaki
kecilnya.
Sampailah ia di
puncak bukit ilalang kecil yang didepannya kini terhampar dua buah gundukan
tanpa nisan. Makam kedua orang tua anak lelaki berumur 5 tahun itu, yang
beberapa hari terakhir selalu dikunjunginya.
“Eomma, Appa! Hari
ini Kyu datang lagi. Padahal baru kemaren sore Kyu datang!” namja kecil itu
mengucapkan salam di depan pusara orang tuanya tanpa ada rasa takut akan hantu
atau sejenisnya.
Tidak ada balasan.
Tentu saja!. tidak
mungkin kan jasad di dalam sana menjawab setiap celoteh dari anak ini?. Tapi ia
terus saja berceloteh menceritakan setiap jengkal hidupnya yang ia lewati tanpa
kedua orang tuanya.
“Eomma! Hari ini
Kyu dan hyungdeul disuruh Ibu Kang untuk bermain di luar lagi. Kyu tidak tahu
kenapa. Padahal biasanya kami dilarang bermain terlalu jauh diluar.” Namja kecil
itu mengadu kepada ibunya.
“Sebenarnya Kyu malas kalau
disuruh main di luar terus, Kyu lebih suka meminjam ponsel Ibu Kang untuk
bermain game puzzle, kalau bermain di
luar Kyu kan tidak punya teman, sementara hyungdeul lebih asyik bermain dengan
teman-teman mereka. Kyu benci dengan teman-teman hyungdeul,eomma!. Maaf eomma,
Kyu membenci mereka karena mereka membuat hyungdeul tidak mau bermain dengan
Kyu, mereka juga membuat hyundeul mengatai Kyu anak yang menyusahkan. ” Kyu
mengerucutkan bibirnya kesal, ia tidak ingin dikatai anak yang menyusahkan,
“padahal Kyu selalu berusaha membantu dan membuat hyungdeul dan Ibu Kang
senang” Kyu bercerita panjang lebar sambil membersihkan pusara eomma nya dari
dedaunan dan rerumputan.
“Appa, seharusnya dulu appa mengajari Kyu beladiri. Kyu juga benci
dengan orang jahat yang setiap hari datang ke panti dan membentak Ibu Kang. Kyu
ingin menghajar mereka appa. Kyu tidak ingin Ibu Kang sedih.” Kyu kecil ingin
menghajar para kaki tangan dari debt kolektor yang selama ini selalu datang ke
panti mereka. Karena hal itulah Ibu Kang menyuruh Kyu dan kedelapan anak-anak
panti lainnya untuk bermain diluar, karena para kaki tangan debt kolektor itu
akan mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak baik untuk anak-anak itu.
“Aaaah!!! Kyu kangeeen... sekali dengan kalian! Andai saja dulu
Eomma dan Appa memberi Kyu seorang hyung
atau noona Kyu pasti tidak akan kesepian. Kyu kan pernah cerita kalau Kyu sudah
menganggap hyungdeul di panti sebagai hyung nya Kyu, tapi mereka tidak mau Kyu
menjadi dongsaeng mereka. Huuuh... padahal kata Ibu Kang, Kyu anak yang pintar
dan manis.”
Benar kata Ibu Kang, Kyu adalah anak yang manis, dan ia juga anak
yang cerdik. Tapi, ia tetaplah anak kecil yang membutuhkan teman bermain dan
hiburan, ia kesepian. Hyungdeulnya di panti tidak mau berdekatan dengan Kyu,
mereka menganggap Kyu anak yang membawa sial bagi mereka, Kyu selalu dimanja
dan tidak pernah diijinkan menjalankan pekerjaan rumah seperti mereka, karena
Kyu adalah anak yang lemah, sistem imunnya sangat lemah, sehingga ia sangat
mudah terserang berbagai macam penyakit. Karena keadaan Kyu yang sering sakit-sakitan
panti mereka jadi terlilit hutang seperti ini.
“kemaren, Kyu dimarahi Bummie hyung. Kemaren Kyu ingin meminjam PSP
Bummie hyung, tapi Bummie hyung sudah menjual PSPnya untuk membantu Ibu Kang,
tapi Bummie hyung mengatakan kalau itu salah Kyu, padahal Kyu tidak pernah
menyuruh Bummie hyung menjual PSPnya, Kyu kan juga ingin memainkan PSPnya
Bummie hyung.” Kyuhyun kembali mengerucutkan bibirnya. Kyu bangkit dari
duduknya.
“Appa,eomma! Kyu pulang dulu ne! Kyu ingin main ke sungai, disana
ada ikan yang cantik. Kalau Kyu dapat ikan itu akan Kyu perlihatkan pada
kalian! Annyeong!..”
.
.
Gemerisik ilalang
yang tersapu oleh sebilah ranting yang dipegang Kyu menemani perjalanannya
menuju sungai. Sebenarnya Kyu anak yang tidak suka berkeliaran, tapi mau bagaimana
lagi ia tidak punya tempat lain. Ia pikir sungai itu dapat mengusir rasa
sepinya. Bukankah Kyu anak yang menyedihkan? Hanya satu pilihannya, bermain
sendiri atau dimarahi hyungdeulnya.
Kyuhyun duduk
mencemplungkan kakinya ke dalam sungai. Memejamkan matanya, mencoba meresapi
hawa dingin yang menyentuh kaki kecilnya. Gelap dan sepi. Kyuhyun segera
membuka matanya, ia benci suasana seperti ini, ia benci kesepian. Melihat kesekitarnya,
tak ada yang bisa menghiburnya.
Ia mulai mengorat-orit pasir ditepian sungai itu dan membuat
gambar. Melukis gambar Eomma,Appa, dan gambar Kyu yang sedang berpegangan
tangan dengan hyungdeul, gambar khas anak kecil.
“Anniyo! Kyu tidak butuh hyungdeul!. Kyu hanya butuh seorang hyung
yang peduli dengan Kyu” Kyu menggembungkan pipinya dan menggeleng-geleng kecil,
lalu ia mulai menghapus gambar hyungdeul dan menyisakan seorang hyung.
Kyu tersenyum puas melihat gambar karyanya. Bocah kecil itu
membayangkan keluarga kecil yang diimpikannya
“Hihihihi...!! apa hyung Kyu akan sepemarah Chullie hyung atau
sepemalu Minnie hyung? Kkk~~ tapi kalau hyungnya Kyu sepolos Ryeowookie, Kyu
akan mengerjainya setiap hari. Yeaayy!!!” Kyuhyun berdiri dengan senang dan
mengangkat kedua tangannya “Kyu ingin punya Hyung!!!!” teriaknya sambil
melompat-lompat.
TES!
Setetes air mengenai hidung Kyu saat ia sedang menengadahkan
wajahnya ke langit.
“Mwo?” Kyuhyun mengerjap bingung dari mana setetes air itu berasal.
Kebingungan Kyu terjawab dengan datangnya ribuan tetesan air lainnya yang
menyusul setetes air tadi.
“KYAA..!!! HUJAAN!!! KYAAA!!!”
Bukannya berusaha untuk berteduh Kyu malah menjaga agar gambarnya
tetap utuh.
“Andwae! Andwae! Nanti semua gambarnya hilang! Andwae... nanti Kyu
sendirian lagi!! Yaa... kenapa hujannya deras sekali?”
Hujan yang deras terus menghujam apapun yang ada di permukaan bumi,
tidak terkecuali gambar diatas pasir yang dibuat seorang bocah kecil dengan
penuh harapan. Gambar itu kini tak jelas lagi, tidak ada yang bisa dilihat dari
gambar itu lagi. Hujan begitu kejam. Membuat air mata yang susah payah
dibendung Kyu, melesak keluar sederas hujan sore itu.
Kyuhyun berlari pulang ditengah derasnya hujan. Suasana itu datang
lagi, suasana sepi kembali menghantui Kyu. Ia ingin segera pulang ke panti dan
berkumpul, atau setidaknya melihat Ibu Kang dan hyungdeul didepan matanya, agar
ia tidak kesepian lagi.
Berkali-kali ia terjatuh karena hujan dan air mata yang mengaburi
penglihatannya. Hingga sampailah ia di panti dan melihat Ibu Kang yang menunggu
di depan pintu dengan cemas.
“KYUNIE!kau kenapa nak?”
Kyu tak bisa mendengar apa-apa ia terus berlari hingga menubruk Ibu
Kang, ia merasakan pelukan hangat dari Ibu Kang. Saat itulah Kyu merasa lega
dan jatuh kedalam pingsannya.
.
.
Malam ini adalah batas pembayaran hutang-hutang Ibu Kang. Tapi,
mereka terpaksa segera meninggalkan panti asuhan yang telah menyimpan banyak
kenangan hidup mereka. Para debt kolektor itu menyita bangunan panti sebagai
pembayar hutang-hutang Ibu Kang.
“Wookie-ya! Jangan melamun terus ayo kita bereskan barang-barang
kita!” seru seorang namja kecil dengan gigi kelinci kepada teman sekamarnya
yang hanya melamun saja.
“Minnie hyung! Aku masih tidak percaya kalau kita harus
meninggalkan panti ini!” sahut Wookie dengan tatapan kosong.
“Tak apa Wookie-ya! Semoga ditempat yang baru lebih mengasyikan!”
namja yang dipanggil Minnie hyung itu mendekati Wookie dan menenangkannya.
“Aku tidak suka mengatakan ini hyung! Tapi aku menyadari kalau
semua ini memang disebabkan oleh Kyuhyun.” Wookie menatap Sungmin dengan wajah
keruhnya.
“Sudahlah Wookie! Jangan menyebut anak itu lagi! Kau membuat
perasaan hyung memburuk!”
“Mianhae hyung!”
Dua orang anak berumur 6 dan 10 tahun itu tengah mengemasi barang-barang
mereka di kamar yang sudah mereka tempati selama ini.
“Kyunie! Kenapa panas mu tidak turun-turun, nak? Kau membuat Ibu
cemas!” Ibu Kang merawat Kyuhyun di kamar dengan nuansa soft blue itu. Kyuhyun menempati
kamar itu seorang diri, karena tidak ada yang mau berbagi kamar dengannya.
Ibu Kang beranjak keluar kamar untuk mengganti air kompresan
Kyuhyun.
“Jungsoo-ya! Tolong jaga Kyunie sebentar,ne! Tubuhnya benar-benar
panas.”
Jungsoo namja 12 tahun itu langsung melangkah malas menuju kamar
Kyuhyun tanpa menyahuti Ibu Kang. Ia sudah muak dengan semua ini. Setiap minggu
ia pasti selalu mendapat tugas untuk menjaga anak penyusah yang selalu
sakit-sakitan itu.
“Hei bocah! Kau tidak tahu kalau kau telah menyusahkan kami semua! Aku
membencimu! Aku muak terus-terusan menunggui mu tertidur seperti ini. Kau terlalu
lemah! Padahal kau tidak melakukan pekerjaan apapun!” Jungsoo duduk ditepi
ranjang Kyu sambil melirik benci kearah Kyuhyun yang sejak tadi belum terjaga
dari pingsannya.
.
.
Sinar matahari menerobos masuk kamar Kyuhyun, membuatnya terbangun
dan langsung terduduk dari tidurnya. Pagi ini ia harus membantu Ibu Kang untuk
menyiapkan sarapan. Tapi kepalanya langsung berdenyut sakit akibat gerakan
tiba-tibanya itu.
“Aaah..!! kepala ku sakit sekali!” Kyu kembali mencoba berdiri tapi
kepalanya terus berdenyut.
“Ah! Aku harus membantu Ibu Kang menyiapkan sarapan. Aku tidak
boleh malas seperti ini.”
Kyu tetap berusaha bangkit dan langsung menuju dapur untuk membantu
menyiapkan sarapan. Tapi Kyu mengernyit bingung saat melihat tas-tas besar di
ruang tamu. Namun ia tidak terlalu mempedulikan dan melanjutkan langkahnya
menuju dapur. Lagi-lagi kejutan bagi Kyu pagi ini, hyungdeul dan Ibu Kang sudah
duduk bersama di meja makan dengan wajah-wajah sedih dan kecewa.
“Kyu, kau sudah bangun? Ayo ikut sarapan!” ajak Ibu Kang.
Kyu pun duduk di kursi antara Jungsoo dan Ibu Kang. Kyu ikut
melahap makanannya dalam diam seperti yang lain. Tanda tanya terus
berputar-putar di kepalanya.
“Kyunie! Setelah sarapan ini kita akan berangkat ke Nowon.”
“Jinjja? Waeyo Ibu? Apa kita akan pergi jalan-jalan?” tanya Kyu
dengan wajah berbinar.
“Cih!” decak Heechul mendengar jawaban Kyuhyun.
“Anniyo Kyu! Kita akan pindah kesana! Rumah ini sudah disita. Kita bisa
tinggal di rumah peninggalan kedua orang tua Ibu di Nowon.”
“MWO?? Andwae!! Lalu Eomma dan Appa Kyu bagaimana?” Wajah Kyuhyun
langsung berubah sedih.
“Kita terpaksa meninggalkannya Kyu!”
“Andwae! Kyu tidak mau meninggalkan Eomma dan Appa! Andwae... nanti
Kyu tidak bisa bertemu mereka lagi, andwaeyo Eomma! Appa!” Kyu tidak ingin
meninggalkan pusara kedua orang tuanya, satu-satunya dari keluarganya yang
tertinggal.
“Jangan merengek! Kau kira kami mau meninggalkan rumah ini?” Cetus
Yesung dingin.
“Lagian semuanya juga karna ulahmu! Kau tidak pantas mengeluh!”
Imbuh Heechul yang langsung menusuk hati Kyuhyun.
Membuat Kyu tertunduk sedih dengan bulir-bulir bening yang kini
semakin deras menjelajahi wajah pucatnya.
“Sungie, Chullie! Kalian tidak boleh berkata begitu! Kyunie,
maafkan hyungmu,ne?”
Kyuhyun tidak menyahut. Ia semakin menunduk dan berbagai pikiran
berputar dikepalanya.
“Mianhae hyungdeul! Karena Kyu kalian menderita! Maafkan Kyu...!” “Ibu,
sebelum kita berangkat Kyu ingin ke tempat Eomma dan Appa sebentar,ne!”
“Ne, pergilah Kyu! Kau harus kembali sebelum terlalu siang!”
Kyuhyun sudah berlari menuju pusara kedua orang tuanya. Air mata
tak henti-hentinya mengalir dari carramell matanya. Ia terus berlari tidak
mempedulikan ilalang yang melukai kaki dan wajahnya.
“Eomma...Appa...” kata-kata itu terus mengalun dari bibir Kyu.
“Haah...eommaahh.. appaaah!!” Kyu langsung menghambur diatas pusara
kedua orang tuanya. ia menangis sejadi-jadinya.
“Eomma... appa... ootheokhae??? Ootheokhae??? Hikksss...”
“Kyu harus meninggalkan kalian, Kyu tidak bisa bertemu kalian lagi!
Ootheokhaeyo eomma??? hikkss”
“Kyu tidak punya keluarga lagi!... Kyu akan hidup sendiri tanpa
kalian! Kyu tau eomma dan appa tak akan kembali”
“Eomma,.. apa Kyu akan selalu sendiri? Apakah Kyu tidak akan punya
teman?? Kyu takut sendirian,Eomma!! Kemana lagi Kyu harus mengadu kalau Kyu
meninggalkan kalian?”
“Kalian akan selalu bersama Kyu kan? Katakan kalau Kyu tak akan
sendirian!”
“Eomma! Appa! Kyu akan pergi! Kyu janji akan kembali lagi kesini
bersama teman-teman Kyu! Jangan cemaskan Kyu, Kyu janji Kyu akan menjadi anak
yang selalu ceria!” Kyuhyun pun bangkit dengan sebuah senyuman pilunya.
“Kyu pasti akan kembali! Annyeong Eomma, Appa!”.
~TBC~
Haah... akhirnya selese jga chap 1. rencana.a sih mau Oneshoot, tapi ini aj udah panjang banget. ff Brothership pertama yang aku buat. tapi kalau brothership nya belum kerasa... di part kedua pasti lebih kerasa! tungguin part 2 nya!..
>kalau ada yang mampir tinggalin jejak yaaa!!!>>>>>
Aduh kyu nya kasian bgttt
BalasHapus