Senin, 21 Juli 2014

Kyu Is Not Alone


Kyu Is Not Alone

WonKyu
.
.
.
BROTHERSHIP
~~~

Author : Seorin a.k.a Biwon
Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon, other cast.
Genre : Sad brothership
            Perhatian! Author newbie in action!. WonKyu is mine!
Summary        :         Eomma, apa Kyu akan selalu sendirian? Kyu tau, eomma dan appa tak akan    kembali / Kyu ingin menjadi dongsaeng hyung! / Aku seperti psikopat terkejam di dunia, hyung mianhe Kyu! / Ternyata Kyu memang akan selalu sendiri di dunia ini / Aku ini hyung mu Kyu. ( absurd summary?)
.
~Kyu Is Not Alone~

            Seorang namja kecil dengan surai coklat ikal berlari di tengah ilalang. Ia berlari tanpa mempedulikan ilalang yang lebih tinggi dari tubuhnya itu melukai kaki-kaki kecilnya.
            Sampailah ia di puncak bukit ilalang kecil yang didepannya kini terhampar dua buah gundukan tanpa nisan. Makam kedua orang tua anak lelaki berumur 5 tahun itu, yang beberapa hari terakhir selalu dikunjunginya.
            “Eomma, Appa! Hari ini Kyu datang lagi. Padahal baru kemaren sore Kyu datang!” namja kecil itu mengucapkan salam di depan pusara orang tuanya tanpa ada rasa takut akan hantu atau sejenisnya.
            Tidak ada balasan.
            Tentu saja!. tidak mungkin kan jasad di dalam sana menjawab setiap celoteh dari anak ini?. Tapi ia terus saja berceloteh menceritakan setiap jengkal hidupnya yang ia lewati tanpa kedua orang tuanya.
            “Eomma! Hari ini Kyu dan hyungdeul disuruh Ibu Kang untuk bermain di luar lagi. Kyu tidak tahu kenapa. Padahal biasanya kami dilarang bermain terlalu jauh diluar.” Namja kecil itu mengadu kepada ibunya.
   “Sebenarnya Kyu malas kalau disuruh main di luar terus, Kyu lebih suka meminjam ponsel Ibu Kang untuk bermain game puzzle,  kalau bermain di luar Kyu kan tidak punya teman, sementara hyungdeul lebih asyik bermain dengan teman-teman mereka. Kyu benci dengan teman-teman hyungdeul,eomma!. Maaf eomma, Kyu membenci mereka karena mereka membuat hyungdeul tidak mau bermain dengan Kyu, mereka juga membuat hyundeul mengatai Kyu anak yang menyusahkan. ” Kyu mengerucutkan bibirnya kesal, ia tidak ingin dikatai anak yang menyusahkan, “padahal Kyu selalu berusaha membantu dan membuat hyungdeul dan Ibu Kang senang” Kyu bercerita panjang lebar sambil membersihkan pusara eomma nya dari dedaunan dan rerumputan.
“Appa, seharusnya dulu appa mengajari Kyu beladiri. Kyu juga benci dengan orang jahat yang setiap hari datang ke panti dan membentak Ibu Kang. Kyu ingin menghajar mereka appa. Kyu tidak ingin Ibu Kang sedih.” Kyu kecil ingin menghajar para kaki tangan dari debt kolektor yang selama ini selalu datang ke panti mereka. Karena hal itulah Ibu Kang menyuruh Kyu dan kedelapan anak-anak panti lainnya untuk bermain diluar, karena para kaki tangan debt kolektor itu akan mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak baik untuk anak-anak itu.
“Aaaah!!! Kyu kangeeen... sekali dengan kalian! Andai saja dulu Eomma dan Appa memberi  Kyu seorang hyung atau noona Kyu pasti tidak akan kesepian. Kyu kan pernah cerita kalau Kyu sudah menganggap hyungdeul di panti sebagai hyung nya Kyu, tapi mereka tidak mau Kyu menjadi dongsaeng mereka. Huuuh... padahal kata Ibu Kang, Kyu anak yang pintar dan manis.”
Benar kata Ibu Kang, Kyu adalah anak yang manis, dan ia juga anak yang cerdik. Tapi, ia tetaplah anak kecil yang membutuhkan teman bermain dan hiburan, ia kesepian. Hyungdeulnya di panti tidak mau berdekatan dengan Kyu, mereka menganggap Kyu anak yang membawa sial bagi mereka, Kyu selalu dimanja dan tidak pernah diijinkan menjalankan pekerjaan rumah seperti mereka, karena Kyu adalah anak yang lemah, sistem imunnya sangat lemah, sehingga ia sangat mudah terserang berbagai macam penyakit. Karena keadaan Kyu yang sering sakit-sakitan panti mereka jadi terlilit hutang seperti ini.
“kemaren, Kyu dimarahi Bummie hyung. Kemaren Kyu ingin meminjam PSP Bummie hyung, tapi Bummie hyung sudah menjual PSPnya untuk membantu Ibu Kang, tapi Bummie hyung mengatakan kalau itu salah Kyu, padahal Kyu tidak pernah menyuruh Bummie hyung menjual PSPnya, Kyu kan juga ingin memainkan PSPnya Bummie hyung.” Kyuhyun kembali mengerucutkan bibirnya. Kyu bangkit dari duduknya.
“Appa,eomma! Kyu pulang dulu ne! Kyu ingin main ke sungai, disana ada ikan yang cantik. Kalau Kyu dapat ikan itu akan Kyu perlihatkan pada kalian! Annyeong!..”
.
.
            Gemerisik ilalang yang tersapu oleh sebilah ranting yang dipegang Kyu menemani perjalanannya menuju sungai. Sebenarnya Kyu anak yang tidak suka berkeliaran, tapi mau bagaimana lagi ia tidak punya tempat lain. Ia pikir sungai itu dapat mengusir rasa sepinya. Bukankah Kyu anak yang menyedihkan? Hanya satu pilihannya, bermain sendiri atau dimarahi hyungdeulnya.
            Kyuhyun duduk mencemplungkan kakinya ke dalam sungai. Memejamkan matanya, mencoba meresapi hawa dingin yang menyentuh kaki kecilnya. Gelap dan sepi. Kyuhyun segera membuka matanya, ia benci suasana seperti ini, ia benci kesepian. Melihat kesekitarnya, tak ada yang bisa menghiburnya.
Ia mulai mengorat-orit pasir ditepian sungai itu dan membuat gambar. Melukis gambar Eomma,Appa, dan gambar Kyu yang sedang berpegangan tangan dengan hyungdeul, gambar khas anak kecil.
“Anniyo! Kyu tidak butuh hyungdeul!. Kyu hanya butuh seorang hyung yang peduli dengan Kyu” Kyu menggembungkan pipinya dan menggeleng-geleng kecil, lalu ia mulai menghapus gambar hyungdeul dan menyisakan seorang hyung.
Kyu tersenyum puas melihat gambar karyanya. Bocah kecil itu membayangkan keluarga kecil yang diimpikannya
“Hihihihi...!! apa hyung Kyu akan sepemarah Chullie hyung atau sepemalu Minnie hyung? Kkk~~ tapi kalau hyungnya Kyu sepolos Ryeowookie, Kyu akan mengerjainya setiap hari. Yeaayy!!!” Kyuhyun berdiri dengan senang dan mengangkat kedua tangannya “Kyu ingin punya Hyung!!!!” teriaknya sambil melompat-lompat.
TES!
Setetes air mengenai hidung Kyu saat ia sedang menengadahkan wajahnya ke langit.
“Mwo?” Kyuhyun mengerjap bingung dari mana setetes air itu berasal. Kebingungan Kyu terjawab dengan datangnya ribuan tetesan air lainnya yang menyusul setetes air tadi.
“KYAA..!!! HUJAAN!!! KYAAA!!!”
Bukannya berusaha untuk berteduh Kyu malah menjaga agar gambarnya tetap utuh.
“Andwae! Andwae! Nanti semua gambarnya hilang! Andwae... nanti Kyu sendirian lagi!! Yaa... kenapa hujannya deras sekali?”
Hujan yang deras terus menghujam apapun yang ada di permukaan bumi, tidak terkecuali gambar diatas pasir yang dibuat seorang bocah kecil dengan penuh harapan. Gambar itu kini tak jelas lagi, tidak ada yang bisa dilihat dari gambar itu lagi. Hujan begitu kejam. Membuat air mata yang susah payah dibendung Kyu, melesak keluar sederas hujan sore itu.
Kyuhyun berlari pulang ditengah derasnya hujan. Suasana itu datang lagi, suasana sepi kembali menghantui Kyu. Ia ingin segera pulang ke panti dan berkumpul, atau setidaknya melihat Ibu Kang dan hyungdeul didepan matanya, agar ia tidak kesepian lagi.
Berkali-kali ia terjatuh karena hujan dan air mata yang mengaburi penglihatannya. Hingga sampailah ia di panti dan melihat Ibu Kang yang menunggu di depan pintu dengan cemas.
“KYUNIE!kau kenapa nak?”
Kyu tak bisa mendengar apa-apa ia terus berlari hingga menubruk Ibu Kang, ia merasakan pelukan hangat dari Ibu Kang. Saat itulah Kyu merasa lega dan jatuh kedalam pingsannya.

.
.
 
Malam ini adalah batas pembayaran hutang-hutang Ibu Kang. Tapi, mereka terpaksa segera meninggalkan panti asuhan yang telah menyimpan banyak kenangan hidup mereka. Para debt kolektor itu menyita bangunan panti sebagai pembayar hutang-hutang Ibu Kang.
“Wookie-ya! Jangan melamun terus ayo kita bereskan barang-barang kita!” seru seorang namja kecil dengan gigi kelinci kepada teman sekamarnya yang hanya melamun saja.
“Minnie hyung! Aku masih tidak percaya kalau kita harus meninggalkan panti ini!” sahut Wookie dengan tatapan kosong.
“Tak apa Wookie-ya! Semoga ditempat yang baru lebih mengasyikan!” namja yang dipanggil Minnie hyung itu mendekati Wookie dan menenangkannya.
“Aku tidak suka mengatakan ini hyung! Tapi aku menyadari kalau semua ini memang disebabkan oleh Kyuhyun.” Wookie menatap Sungmin dengan wajah keruhnya.
“Sudahlah Wookie! Jangan menyebut anak itu lagi! Kau membuat perasaan hyung memburuk!”
“Mianhae hyung!”
Dua orang anak berumur 6 dan 10 tahun itu tengah mengemasi barang-barang mereka di kamar yang sudah mereka tempati selama ini.
“Kyunie! Kenapa panas mu tidak turun-turun, nak? Kau membuat Ibu cemas!” Ibu Kang merawat Kyuhyun di kamar dengan nuansa soft blue itu. Kyuhyun menempati kamar itu seorang diri, karena tidak ada yang mau berbagi kamar dengannya.
Ibu Kang beranjak keluar kamar untuk mengganti air kompresan Kyuhyun.
“Jungsoo-ya! Tolong jaga Kyunie sebentar,ne! Tubuhnya benar-benar panas.”
Jungsoo namja 12 tahun itu langsung melangkah malas menuju kamar Kyuhyun tanpa menyahuti Ibu Kang. Ia sudah muak dengan semua ini. Setiap minggu ia pasti selalu mendapat tugas untuk menjaga anak penyusah yang selalu sakit-sakitan itu.
“Hei bocah! Kau tidak tahu kalau kau telah menyusahkan kami semua! Aku membencimu! Aku muak terus-terusan menunggui mu tertidur seperti ini. Kau terlalu lemah! Padahal kau tidak melakukan pekerjaan apapun!” Jungsoo duduk ditepi ranjang Kyu sambil melirik benci kearah Kyuhyun yang sejak tadi belum terjaga dari pingsannya.

.
.
Sinar matahari menerobos masuk kamar Kyuhyun, membuatnya terbangun dan langsung terduduk dari tidurnya. Pagi ini ia harus membantu Ibu Kang untuk menyiapkan sarapan. Tapi kepalanya langsung berdenyut sakit akibat gerakan tiba-tibanya itu.
“Aaah..!! kepala ku sakit sekali!” Kyu kembali mencoba berdiri tapi kepalanya terus berdenyut.
“Ah! Aku harus membantu Ibu Kang menyiapkan sarapan. Aku tidak boleh malas seperti ini.”
Kyu tetap berusaha bangkit dan langsung menuju dapur untuk membantu menyiapkan sarapan. Tapi Kyu mengernyit bingung saat melihat tas-tas besar di ruang tamu. Namun ia tidak terlalu mempedulikan dan melanjutkan langkahnya menuju dapur. Lagi-lagi kejutan bagi Kyu pagi ini, hyungdeul dan Ibu Kang sudah duduk bersama di meja makan dengan wajah-wajah sedih dan kecewa.
“Kyu, kau sudah bangun? Ayo ikut sarapan!” ajak Ibu Kang.
Kyu pun duduk di kursi antara Jungsoo dan Ibu Kang. Kyu ikut melahap makanannya dalam diam seperti yang lain. Tanda tanya terus berputar-putar di kepalanya.
“Kyunie! Setelah sarapan ini kita akan berangkat ke Nowon.”
“Jinjja? Waeyo Ibu? Apa kita akan pergi jalan-jalan?” tanya Kyu dengan wajah berbinar.
“Cih!” decak Heechul mendengar jawaban Kyuhyun.
“Anniyo Kyu! Kita akan pindah kesana! Rumah ini sudah disita. Kita bisa tinggal di rumah peninggalan kedua orang tua Ibu di Nowon.”
“MWO?? Andwae!! Lalu Eomma dan Appa Kyu bagaimana?” Wajah Kyuhyun langsung berubah sedih.
“Kita terpaksa meninggalkannya Kyu!”
“Andwae! Kyu tidak mau meninggalkan Eomma dan Appa! Andwae... nanti Kyu tidak bisa bertemu mereka lagi, andwaeyo Eomma! Appa!” Kyu tidak ingin meninggalkan pusara kedua orang tuanya, satu-satunya dari keluarganya yang tertinggal.
“Jangan merengek! Kau kira kami mau meninggalkan rumah ini?” Cetus Yesung dingin.
“Lagian semuanya juga karna ulahmu! Kau tidak pantas mengeluh!” Imbuh Heechul yang langsung menusuk hati Kyuhyun.
Membuat Kyu tertunduk sedih dengan bulir-bulir bening yang kini semakin deras menjelajahi wajah pucatnya.
“Sungie, Chullie! Kalian tidak boleh berkata begitu! Kyunie, maafkan hyungmu,ne?”
Kyuhyun tidak menyahut. Ia semakin menunduk dan berbagai pikiran berputar dikepalanya.
“Mianhae hyungdeul! Karena Kyu kalian menderita! Maafkan Kyu...!” “Ibu, sebelum kita berangkat Kyu ingin ke tempat Eomma dan Appa sebentar,ne!”
“Ne, pergilah Kyu! Kau harus kembali sebelum terlalu siang!”
Kyuhyun sudah berlari menuju pusara kedua orang tuanya. Air mata tak henti-hentinya mengalir dari carramell matanya. Ia terus berlari tidak mempedulikan ilalang yang melukai kaki dan wajahnya.
“Eomma...Appa...” kata-kata itu terus mengalun dari bibir Kyu.
“Haah...eommaahh.. appaaah!!” Kyu langsung menghambur diatas pusara kedua orang tuanya. ia menangis sejadi-jadinya.
“Eomma... appa... ootheokhae??? Ootheokhae??? Hikksss...”
“Kyu harus meninggalkan kalian, Kyu tidak bisa bertemu kalian lagi! Ootheokhaeyo eomma??? hikkss”
“Kyu tidak punya keluarga lagi!... Kyu akan hidup sendiri tanpa kalian! Kyu tau eomma dan appa tak akan kembali”
“Eomma,.. apa Kyu akan selalu sendiri? Apakah Kyu tidak akan punya teman?? Kyu takut sendirian,Eomma!! Kemana lagi Kyu harus mengadu kalau Kyu meninggalkan kalian?”
“Kalian akan selalu bersama Kyu kan? Katakan kalau Kyu tak akan sendirian!”
“Eomma! Appa! Kyu akan pergi! Kyu janji akan kembali lagi kesini bersama teman-teman Kyu! Jangan cemaskan Kyu, Kyu janji Kyu akan menjadi anak yang selalu ceria!” Kyuhyun pun bangkit dengan sebuah senyuman pilunya.
“Kyu pasti akan kembali! Annyeong Eomma, Appa!”.
~TBC~

Haah... akhirnya selese jga chap 1. rencana.a sih mau Oneshoot, tapi ini aj udah panjang banget. ff Brothership pertama yang aku buat. tapi kalau brothership nya belum kerasa... di part kedua pasti lebih kerasa! tungguin part 2 nya!..
>kalau ada yang mampir tinggalin jejak yaaa!!!>>>>>

1 komentar: