Rabu, 07 Mei 2014

Our World : Blue World Chap 2

Chapter 2

Cast : Choi Seorin(OC/Author),Choi Siwon,Lee Sungmin,Cho Kyuhyun,Lee Donghae,Lee Hyukjae,Kim Yesung,Han Chaerim(OC),Lee Hyiera(OC),Jung Raehee (OC), dan cast lainnya....

 Dunia kita? memangnya dunia mereka dimana? tapi ELFdeul pada udah tau kan... dunia.a SJ dan ELF itu ya Blue World! bagaimana kisah mereka menuju Blue World?..Let's read....

Chapter 2

By :

Choi Biwon

~Our world is Blue World~


“Kabur kemana Hyung?” tanya Ryeowook frustasi. Hampir seluruh dunia dikuasai yakuza Zeus. Dimana-mana terdapat tangan-tangan mereka.
“Kedunia kita.”jawab Sungmin pasti. Tapi dirinya sendiri tidak tahu dimana dunia mereka.
“Dimana itu?” tanya Donghae dan Chaerim hampir bersamaan.
“Disini!” tunjuk Eunhyuk dan Hyiera pada sebuah pulau yang terdapat dilayar I phone mereka.
“dimana itu Hyuk-ah?” tanya Sungmin heran dengan wilayah yang tak pernah terlihat di peta manapun itu.
“tempat ini ‘Blue World’, tempat kitaseharusnya. Hanya kita yang mengetahui dimana letaknya.” Jawab Hyiera  menjelaskan yang ia ketahui, entah sejak kapan ia mengetahui hal itu. Seperti sudah tertanam lama dikepalanya.
“adakah diantara kita yang bisa menjelaskan letaknya?” tanya Kyuhyun seduktif, memandangi satu persatu teman-temannya.
“Turuti hati kita. Kita akan mendapatkannya.” Jawab Raehee tenang.
“bagaimana bisa?” tanya Eunhyuk yang memang menunjukan pulau itu tapi ia dan Hyiera sama sekali tidak tahu jalan menuju pulau itu.
“Aku mengerti. Masing-masing diantara kita memiliki cara yang bisa diurutkan untuk menuju pulau itu. Aku akan bantu membacanya.” Jelas Raehee, seperti mendapat bisikan entah dari mana.
“Aku mengerti sekarang.” Jawab Sungmin. “Lalu bagaimana kita memulai?” tanya Sungmin.
“Kyuhyun dan Chaerim.” Jawab Raehee.
“Apa?” tanya Chaerim, tidak mengerti.
“Rasakan hatimu. Dia akan menunjukan yang harus kau lakukan.” Jelas Raehee, sambil menggidikkan dagu kearah Kyuhyun yang sudah memulai tugasnya.
Chaerim paham. Ia dan Kyuhyun langsung merusak jaringan orang-orang yakuza Zeus, sehingga hal itu akan memperlambat proses pencarian mereka. Hanya butuh beberapa menit bagi mereka untuk melakukan hal itu.
“Bagus.” Jawab Raehee yang merasa pekerjaan mereka berdua sesuai kehendak.
“Lalu sekarang bagaimana?” tanya Yesung yang mereka percayai untuk memimpin mereka semua menuju ‘Blue World’ mereka.
“Tunggu dulu!” ucap Raehee tiba-tiba. “diam semuanya!” perintahnya sambil setengah berbisik, setelah ia merasakan keadaan sedang tidak baik untuk mereka.
~~~
Tidak mungkin. Kalimat itulah yang tertancap di otaknya saat telinganya baru saja menangkap gelombang suara dari sebuah ruangan yang ia amati dari tadi. Yang benar saja? Anak-anak ingusan seperti mereka mau menjadi buronan yakuza Zeus? Pasti mereka sedang berkhayal.
Siwon mempertajam pendengarannya, mencoba kembali mengumpulkan gelombang-gelombang suara dari orang-orang di dalam ruangan itu. Namun, senyap. Tidak ada lagi suara yang ia dengar. Lorong kosong fakultas ini sedari tadi memang sepi tanpa suara, hanya ruangan itulah yang masih bersuara, namun sekarang sudah tidak bersuara juga.
“tiitt..tiit..tiiit..”
Siwon segera mengeluarkan handphone dari saku jaket yang sedang ia gunakan.
Sial!..
Semua koneksi diIphone-nya itu terputus. Tak ada satu pun yang masih bisa digunakan!. Ini pasti perbuatan anak-anak itu!. Mereka memang tidak bermain-main.
BRAKKK!
Sebuah tendangan membuat pintu terbuka paksa. Semua penghuni ruangan itu terkejut, terkecuali Raehee tentunya. Yeoja itu sudah mengetahui hal ini akan terjadi.
“lakukan menurut hati kalian!” bisiknya Raehee seduktif.
“Oppa!”. Seorin yang membuka suara. Hancur sudah, pasti kakaknya ini sudah mengetahui rencana mereka.
“apa yang kau lakukan? Cepat pulang!” ucap Siwon datar kepada dongsaengnya itu. Memang ia ditugaskan mencari dongsaengnya itu karena tidak kunjung sampai di rumah, padahal jam kuliahnya sudah habis. Tentu saja, hanya Siwonlah yang mengetahui dan memahami adiknya itu, naluri adik kakak yang saling menyanyangi.
“Oppa..” desah Seorin. Dia tidak tahu yang harus ia lakukan sekarang. Rencana mereka terancam hancur, dan itu semua di dalam kendali seorang Seorin sekarang ini. Apa yang harus ia lakukan?.
“Cepat pulang!. Jangan macam-macam kalau kau masih ingin hidup Choi Seorin.” Desis Siwon tajam. Tentu saja kata-kata itu tidak hanya untuk Seorin saja.
Siwon menarik paksa Seorin untuk keluar dari ruangan ini. Ia tidak ingin dongsaengnya berbuat macam-macam, ia tidak ingin Seorin keluar dari zona aman yang telah susah payah ia buat selama ini untuk menjaga dongsaeng yang ia sayangi itu.
“Andwae,oppa!.. lepaskan!” tolak Seorin. Ia tidak ingin kembali ke neraka itu. Ia tidak ingin seperti kakaknya, ia tidak ingin hidupnya seperti ini.
“Apa yang kau inginkan,eoh? Bukankah kau sudah aman tinggal di rumah kita. Lalu kau ingin keluar dari zona aman itu?” tanya Siwon,tak mengerti. Kenapa dongsaengnya itu mau berlawanan dengan yakuza Zeus, yang bisa dibilang tuhannya kejahatan?.
“Andwae!. Aku tidak ingin bersama mereka! Aku tidak ingin menjadi sepertimu!”
Deg..
Sebuah tamparan dalam di hati Siwon. Dongsaengnya membenci dirinya? Dongsaeng yang ia sayangi, dongsaeng yang ia lindungi sehingga ia harus rela menjadi mesin pembunuh, kini membencinya. Semua perlindungan yang Siwon buat untuk melindungi dongsaengnya itu malah membuat Seorin membencinya.
“Kau kejam,Oppa! Kau bukan oppa ku! Aku merindukan Choi Siwon,oppa ku! Kau telah membuatnya hilang, kau kejam!!!..” Seorin menangis, saat ini ia benar-benar merindukan sosok Choi Siwon yang selama ini mengerti dan melindungi dirinya. Hanya saja, Seorin tidak mengerti Siwon sekarang, meskipun sudah berubah jauh tapi ia tetap melindungi Seorin dengan cara yang berbeda. Ia juga tidak ingin Seorin-nya juga menjadi tak berhati seperti dirinya. Tapi...
“Jangan banyak omong!Palli!..” bentak Siwon.Walaupun kasih sayangnya pada Seorin tak pernah berubah, tapi hati psychonya lah yang membuat kasih sayangnya itu terlihat kejam dengan cara penyampaian yang berbeda.
Siwon kembali menyeret Seorin.
“Hentikan!” Sungmin yang sedari tadi hanya terdiam, menyentak keras tangan Siwon sehingga melepaskan tangan Seorin yang tadinya digengganya dengan erat.
Sungmin membawa Seorin kebelakang punggungnya.
“apa yang kau lakukan,bre****k?” desis Siwon geram.
“seharusnya aku yang bertanya kepadamu. Apa yang kau lakukan pada Seorin?”
“tentu saja aku ingin melindunginya, aku tak akan membiarkan dia mengikuti sampah seperti kalian!” jawab Siwon dingin sambil menatap tajam Yesung yang menunjukan reaksi saat Siwon menghina mereka.
“melindungi? Kau membuatnya menderita! Kau membuatnya tertekan, bahkan karena kesalahan yang tak pernah ia lakukan! Dia mencemaskanmu! Dia menyayangimu, yang bahkan tak pantas untuk mendapatkan perasaan itu. Baj***an yang telah membunuh banyak nyawa!,cih!” cibir Sungmin.
BUAKK!
Sebuah tinjuan keras mendarat di wajah Sungmin. Membuat namja itu terpental jatuh di lantai.
“Lalu kau apa,eoh? Pahlawan samp*h yang sok melindungi?” ujar Siwon tajam
Sungmin bangkit dan..
DUAAKK..
Dengan kemampuan martial art nya, dengan satu tendangan saja, Siwon sudah tersungkur.
“setidaknya aku akan membuatnya keluar dari dunia kelam yang kau katakan aman itu! Dia tidak membutuhkan keamanan hina dari pembunuh seperti mu.”
Sebuah jejak rasa sakit tertinggal dalam di hati Siwon. Membuatnya termenung menyadari kesalahannya, seorang psycho merasa bersalah? Kenapa tidak jika hal itu menyangkut hal yang paling berhaga dalam hidupnya, menyangkut hal yang sangat ia lindungi?
“Ayo kita pergi dari sini. Seo, palli...” ajak Sungmin kepada teman-temannya yang terdiam melihat adegan di hadapan mereka, sementara Seorin yang tidak sampai hati melihat oppanya seperti ini-tertunduk lemah dengan mata yang menyiratkan penyesalan-, tidak tega meninggalkan Siwon, ia ingin Siwon ikut bersama mereka.
“Oppa... annyeong! Dunia kami juga terbuka untukmu. Jika kau ingin datanglah oppa!!” pamitnya. Hingga akhirnya Seorin ikut berlari dengan teman-temannya untuk memulai pencarian dunia mereka.
Kini tinggallah Siwon sendiri disini. Dengan rasa penyesalan yang ditanggungnya. Ia membiarkan Seorin pergi, ia merasa dengan itu dongsaengnya akan bahagia, bukan seperti sekarang ini.
~~~
Siwon melangkah pelan keluar dari fakultas itu. Seorang bawahan yang datang bersamanya tadi tampak berlari tergesa-gesa ke arahnya.
“Tuan!” sapanya pada Siwon yang tetap berjalan pelan dengan pandangan dingin.
“Tuan! Tadi... Nona Seorin tampak pergi menjauh bersama dengan teman-temannya, apa anda tidak tahu?” tanyanya lagi, menyampaikan kecemasannya karena sedari tadi ia sibuk berkeliling mencari Siwon untuk menyampaikan berita ini, ia tidak bisa menghubungi Siwon, tentu saja semua ini ulah Kyuhyun dan Chaerim yang memutuskan koneksi jaringan semua orang-orang Zeus.
“Tuan!. Ada apa dengan anda? Apakah anda yang membiarkan mereka pergi?” Bawahan itu mulai geram dengan Siwon yang hanya menunjukan muka datar padahal ini persoalan serius ‘salah seorang anak Zeus melarikan diri bersama teman-temannya.’
Kesal dengan bawahan yang banyak omong itu, Siwon dengan kesal menggoreskan pisaunya di wajah bawahan itu, “Jika kau masih berbicara, kurobek mulut sampahmu.” Desisnya mengerikan di telinga bawahan yang sudah menggigil ketakutan itu.
~~~
Dengan semua kebencian yang saat itu mengepul di kepalanya, Siwon menggenggam erat pisau lipatnya dibalik pintu yang menghubungkan ke ruangan sang Raja Zeus-ayahnya-. Ia ingin sekali memenggal kepala ayahnya yang telah menggelapkan dunianya dan Seorin. Siwon mengulurkan tangannya untuk membuka kenop pintu, tapi....
“Kenapa lama sekali Siwon~ah? Dimana Seorin?”
Sial!. Sosok yang hendak ia habisi itu kini muncul di belakangnya, beserta para pengawal yang selalu setia bersamanya. Cih!, penjilat.
Siwon tidak menanggapi pertanyaan itu, ia memilih berlalu meninggalkan orang-orang itu menuju kamarnya. Ia tidak ingin menghabisi banyak nyawa hari  ini.
“Kurang aj*r!” rutuknya melihat perilaku cuek Siwon.
“Hey kau!” panggilnya pada bawahan yang tadinya mendampingi Siwon, tampak masih kesakitan dengan luka di lehernya.
“Ne,Sajangnim!” jawabnya sambil membungkuk hormat. Padahal hatinya merutuk “sial!!!.. mati aku!”
“Kemana Seorin? Dan kenapa anak itu?” tanyanya sambil menggedikkan dagu kearah ruangan Siwon.
“Jeosonghamnida. Saya tidak tahu yang terjadi dengan Tuan muda. Tapi saya tahu tentang Nona muda, ia pergi bersama teman-temannya.” Jawab bawahan itu takut-takut.
“Pergi? Kenapa kau membiarkannya,sampah?!” bentaknya.
“Maaf,Sajangnim!. Tapi, tuan muda yang membiarkan mereka pergi!.” Jelas bawahan itu cemas, pancaran jelas terlihat di matanya, walaupun telah ditutupi eyeliner tebal.
“Bre***ek!!! Pasti ada yang mereka sembunyikan dari ku!”
Zeus mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi Junhyung-ayah Sungmin-, kaki tangan setianya.
“samp*h!... apa ini HAH?” ia melemparkan ponselnya hingga berserakan ketika menabrak dinding. Semua koneksi jaringannya lenyap bersamaan dengan hilangnya putrinya. Padahal ia ingin menghubungi Junhyung untuk menanyakan keberadaan Sungmin, ia yakin pasti Sungmin terlibat dengan kaburnya Seorin.
“Kalian! Cepat panggil Asisten Junhyung ke ruanganku! Kau!,cepat perbaiki koneksi jaringan ini! Kerahkan anggota untuk mencari Seorin dan teman-temannya!!.” Perintahnya dengan kasar sambil berjalan muak ke ruangannya.
~~~
“Haah!!.. aku tidak kuat lagi! Haah!...” Chaerim susah payah mengatur nafasnya karena telah berlari jauh.
“aku juga sudah lelah!,oppa!... ayo berhenti sebentar!..” rengek Raehee pada Ryeowook.
“Aaah! Tidak kita harus berhenti sekarang! Betisku! Hwaaa... betisku bisa besar!! Aku tidak mau...!!” Jerit Hyiera
“Baiklah ayo beristirahat. Sepertinya mereka tidak mengerjar.” Putus Yesung akhirnya. Membuat mereka langsung berhenti dan duduk  di sebuah halte.
“Kita tidak memiliki apa-apa, tetapi kita butuh energi untuk melanjutkan semua ini!” ujar Sungmin memulai pembicaraan ketika melihat wajah pucat dan kehausan mereka semua. “Yang jelas kredit card-ku dan Seorin suatu saat nanti pasti akan diblokir, dan hal itu juga bisa terjadi dengan kalian.” Lanjut Sungmin
“Haah!... jangan dipikirkan dulu,Hyung!” ucap Kyuhyun. “itu nanti akan mudah bagiku dan Chaerim” lanjutnya dengan angkuh.
“Tapi, kita kan tidak tau kemana harus pergi,Kyu. Bisa saja kan ditempat itu tidak ada bank atau ATM??” jelas Donghae..
“Benar kata Donghae,oppa! Kita akan melewati perjalanan yang panjang tanpa teknologi dan kecanggihan” ucap Raehee setelah mendapat bisikan.
“MWORAGOOO???”
 ~~~
Chap 2 is finish! next chapter... OK! Keep reading I will post next chap soon! 
ok gw mw ngucapin makasih buat dedek yang udah nyempetin buat comment dan baca ff ini, thanks bunny!.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar