Chapter 2
Cast : Choi Seorin(OC/Author),Choi Siwon,Lee Sungmin,Cho Kyuhyun,Lee Donghae,Lee Hyukjae,Kim Yesung,Han Chaerim(OC),Lee Hyiera(OC),Jung Raehee (OC), dan cast lainnya....
Dunia kita? memangnya dunia mereka dimana? tapi ELFdeul pada udah tau kan... dunia.a SJ dan ELF itu ya Blue World! bagaimana kisah mereka menuju Blue World?..Let's read....
Chapter 2
By :
Choi Biwon
~Our world is Blue World~
“Kabur kemana Hyung?” tanya Ryeowook frustasi. Hampir seluruh dunia
dikuasai yakuza Zeus. Dimana-mana terdapat tangan-tangan mereka.
“Kedunia kita.”jawab Sungmin pasti. Tapi dirinya sendiri tidak tahu
dimana dunia mereka.
“Dimana itu?” tanya Donghae dan Chaerim hampir bersamaan.
“Disini!” tunjuk Eunhyuk dan Hyiera pada sebuah pulau yang terdapat
dilayar I phone mereka.
“dimana itu Hyuk-ah?” tanya Sungmin heran dengan wilayah yang tak
pernah terlihat di peta manapun itu.
“tempat ini ‘Blue World’, tempat kitaseharusnya. Hanya kita yang
mengetahui dimana letaknya.” Jawab Hyiera
menjelaskan yang ia ketahui, entah sejak kapan ia mengetahui hal itu.
Seperti sudah tertanam lama dikepalanya.
“adakah diantara kita yang bisa menjelaskan letaknya?” tanya
Kyuhyun seduktif, memandangi satu persatu teman-temannya.
“Turuti hati kita. Kita akan mendapatkannya.” Jawab Raehee tenang.
“bagaimana bisa?” tanya Eunhyuk yang memang menunjukan pulau itu
tapi ia dan Hyiera sama sekali tidak tahu jalan menuju pulau itu.
“Aku mengerti. Masing-masing diantara kita memiliki cara yang bisa
diurutkan untuk menuju pulau itu. Aku akan bantu membacanya.” Jelas Raehee,
seperti mendapat bisikan entah dari mana.
“Aku mengerti sekarang.” Jawab Sungmin. “Lalu bagaimana kita memulai?”
tanya Sungmin.
“Kyuhyun dan Chaerim.” Jawab Raehee.
“Apa?” tanya Chaerim, tidak mengerti.
“Rasakan hatimu. Dia akan menunjukan yang harus kau lakukan.” Jelas
Raehee, sambil menggidikkan dagu kearah Kyuhyun yang sudah memulai tugasnya.
Chaerim paham. Ia dan Kyuhyun langsung merusak jaringan orang-orang
yakuza Zeus, sehingga hal itu akan memperlambat proses pencarian mereka. Hanya
butuh beberapa menit bagi mereka untuk melakukan hal itu.
“Bagus.” Jawab Raehee yang merasa pekerjaan mereka berdua sesuai
kehendak.
“Lalu sekarang bagaimana?” tanya Yesung yang mereka percayai untuk
memimpin mereka semua menuju ‘Blue World’ mereka.
“Tunggu dulu!” ucap Raehee tiba-tiba. “diam semuanya!” perintahnya
sambil setengah berbisik, setelah ia merasakan keadaan sedang tidak baik untuk
mereka.
~~~
Tidak mungkin. Kalimat itulah yang tertancap di otaknya saat
telinganya baru saja menangkap gelombang suara dari sebuah ruangan yang ia
amati dari tadi. Yang benar saja? Anak-anak ingusan seperti mereka mau menjadi
buronan yakuza Zeus? Pasti mereka sedang berkhayal.
Siwon mempertajam pendengarannya, mencoba kembali mengumpulkan
gelombang-gelombang suara dari orang-orang di dalam ruangan itu. Namun, senyap.
Tidak ada lagi suara yang ia dengar. Lorong kosong fakultas ini sedari tadi
memang sepi tanpa suara, hanya ruangan itulah yang masih bersuara, namun
sekarang sudah tidak bersuara juga.
“tiitt..tiit..tiiit..”
Siwon segera mengeluarkan handphone dari saku jaket yang sedang ia
gunakan.
Sial!..
Semua koneksi diIphone-nya itu terputus. Tak ada satu pun yang
masih bisa digunakan!. Ini pasti perbuatan anak-anak itu!. Mereka memang tidak
bermain-main.
BRAKKK!
Sebuah tendangan membuat pintu terbuka paksa. Semua penghuni
ruangan itu terkejut, terkecuali Raehee tentunya. Yeoja itu sudah mengetahui
hal ini akan terjadi.
“lakukan menurut hati kalian!” bisiknya Raehee seduktif.
“Oppa!”. Seorin yang membuka suara. Hancur sudah, pasti kakaknya
ini sudah mengetahui rencana mereka.
“apa yang kau lakukan? Cepat pulang!” ucap Siwon datar kepada
dongsaengnya itu. Memang ia ditugaskan mencari dongsaengnya itu karena tidak
kunjung sampai di rumah, padahal jam kuliahnya sudah habis. Tentu saja, hanya
Siwonlah yang mengetahui dan memahami adiknya itu, naluri adik kakak yang saling menyanyangi.
“Oppa..” desah Seorin. Dia tidak tahu yang harus ia lakukan
sekarang. Rencana mereka terancam hancur, dan itu semua di dalam kendali
seorang Seorin sekarang ini. Apa yang harus ia lakukan?.
“Cepat pulang!. Jangan macam-macam kalau kau masih ingin hidup Choi
Seorin.” Desis Siwon tajam. Tentu saja kata-kata itu tidak hanya untuk Seorin
saja.
Siwon menarik paksa Seorin untuk keluar dari ruangan ini. Ia tidak
ingin dongsaengnya berbuat macam-macam, ia tidak ingin Seorin keluar dari zona
aman yang telah susah payah ia buat selama ini untuk menjaga dongsaeng yang ia
sayangi itu.
“Andwae,oppa!.. lepaskan!” tolak Seorin. Ia tidak ingin kembali ke
neraka itu. Ia tidak ingin seperti kakaknya, ia tidak ingin hidupnya seperti
ini.
“Apa yang kau inginkan,eoh? Bukankah kau sudah aman tinggal di
rumah kita. Lalu kau ingin keluar dari zona aman itu?” tanya Siwon,tak
mengerti. Kenapa dongsaengnya itu mau berlawanan dengan yakuza Zeus, yang bisa
dibilang tuhannya kejahatan?.
“Andwae!. Aku tidak ingin bersama mereka! Aku tidak ingin menjadi
sepertimu!”
Deg..
Sebuah tamparan dalam di hati Siwon. Dongsaengnya membenci dirinya?
Dongsaeng yang ia sayangi, dongsaeng yang ia lindungi sehingga ia harus rela
menjadi mesin pembunuh, kini membencinya. Semua perlindungan yang Siwon buat untuk
melindungi dongsaengnya itu malah membuat Seorin membencinya.
“Kau kejam,Oppa! Kau bukan oppa ku! Aku merindukan Choi Siwon,oppa
ku! Kau telah membuatnya hilang, kau kejam!!!..” Seorin menangis, saat ini ia
benar-benar merindukan sosok Choi Siwon yang selama ini mengerti dan melindungi
dirinya. Hanya saja, Seorin tidak mengerti Siwon sekarang, meskipun sudah
berubah jauh tapi ia tetap melindungi Seorin dengan cara yang berbeda. Ia juga
tidak ingin Seorin-nya juga menjadi tak berhati seperti dirinya. Tapi...
“Jangan banyak omong!Palli!..” bentak Siwon.Walaupun kasih
sayangnya pada Seorin tak pernah berubah, tapi hati psychonya lah yang
membuat kasih sayangnya itu terlihat kejam dengan cara penyampaian yang
berbeda.
Siwon kembali menyeret Seorin.
“Hentikan!” Sungmin yang sedari tadi hanya terdiam, menyentak keras
tangan Siwon sehingga melepaskan tangan Seorin yang tadinya digengganya dengan
erat.
Sungmin membawa Seorin kebelakang punggungnya.
“apa yang kau lakukan,bre****k?” desis Siwon geram.
“seharusnya aku yang bertanya kepadamu. Apa yang kau lakukan pada
Seorin?”
“tentu saja aku ingin melindunginya, aku tak akan membiarkan dia
mengikuti sampah seperti kalian!” jawab Siwon dingin sambil menatap tajam
Yesung yang menunjukan reaksi saat Siwon menghina mereka.
“melindungi?
Kau membuatnya menderita! Kau membuatnya tertekan, bahkan karena kesalahan yang
tak pernah ia lakukan! Dia mencemaskanmu! Dia menyayangimu, yang bahkan tak
pantas untuk mendapatkan perasaan itu. Baj***an yang telah membunuh banyak
nyawa!,cih!” cibir Sungmin.
BUAKK!
Sebuah tinjuan
keras mendarat di wajah Sungmin. Membuat namja itu terpental jatuh di lantai.
“Lalu kau
apa,eoh? Pahlawan samp*h yang sok melindungi?” ujar Siwon tajam
Sungmin bangkit
dan..
DUAAKK..
Dengan
kemampuan martial art nya, dengan satu tendangan saja, Siwon sudah tersungkur.
“setidaknya aku
akan membuatnya keluar dari dunia kelam yang kau katakan aman itu! Dia tidak
membutuhkan keamanan hina dari pembunuh seperti mu.”
Sebuah jejak
rasa sakit tertinggal dalam di hati Siwon. Membuatnya termenung menyadari
kesalahannya, seorang psycho merasa bersalah? Kenapa tidak jika hal itu
menyangkut hal yang paling berhaga dalam hidupnya, menyangkut hal yang sangat
ia lindungi?
“Ayo kita pergi
dari sini. Seo, palli...” ajak Sungmin kepada teman-temannya yang terdiam
melihat adegan di hadapan mereka, sementara Seorin yang tidak sampai hati
melihat oppanya seperti ini-tertunduk lemah dengan mata yang menyiratkan
penyesalan-, tidak tega meninggalkan Siwon, ia ingin Siwon ikut bersama
mereka.
“Oppa...
annyeong! Dunia kami juga terbuka untukmu. Jika kau ingin datanglah oppa!!”
pamitnya. Hingga akhirnya Seorin ikut berlari dengan teman-temannya untuk
memulai pencarian dunia mereka.
Kini tinggallah
Siwon sendiri disini. Dengan rasa penyesalan yang ditanggungnya. Ia membiarkan
Seorin pergi, ia merasa dengan itu dongsaengnya akan bahagia, bukan seperti
sekarang ini.
~~~
Siwon melangkah
pelan keluar dari fakultas itu. Seorang bawahan yang datang bersamanya tadi
tampak berlari tergesa-gesa ke arahnya.
“Tuan!” sapanya
pada Siwon yang tetap berjalan pelan dengan pandangan dingin.
“Tuan! Tadi...
Nona Seorin tampak pergi menjauh bersama dengan teman-temannya, apa anda tidak
tahu?” tanyanya lagi, menyampaikan kecemasannya karena sedari tadi ia sibuk
berkeliling mencari Siwon untuk menyampaikan berita ini, ia tidak bisa
menghubungi Siwon, tentu saja semua ini ulah Kyuhyun dan Chaerim yang
memutuskan koneksi jaringan semua orang-orang Zeus.
“Tuan!. Ada apa
dengan anda? Apakah anda yang membiarkan mereka pergi?” Bawahan itu mulai geram
dengan Siwon yang hanya menunjukan muka datar padahal ini persoalan serius
‘salah seorang anak Zeus melarikan diri bersama teman-temannya.’
Kesal dengan
bawahan yang banyak omong itu, Siwon dengan kesal menggoreskan pisaunya di wajah
bawahan itu, “Jika kau masih berbicara, kurobek mulut sampahmu.” Desisnya
mengerikan di telinga bawahan yang sudah menggigil ketakutan itu.
~~~
Dengan semua
kebencian yang saat itu mengepul di kepalanya, Siwon menggenggam erat pisau
lipatnya dibalik pintu yang menghubungkan ke ruangan sang Raja Zeus-ayahnya-. Ia
ingin sekali memenggal kepala ayahnya yang telah menggelapkan dunianya dan
Seorin. Siwon mengulurkan tangannya untuk membuka kenop pintu, tapi....
“Kenapa lama
sekali Siwon~ah? Dimana Seorin?”
Sial!. Sosok yang
hendak ia habisi itu kini muncul di belakangnya, beserta para pengawal yang
selalu setia bersamanya. Cih!, penjilat.
Siwon tidak
menanggapi pertanyaan itu, ia memilih berlalu meninggalkan orang-orang itu
menuju kamarnya. Ia tidak ingin menghabisi banyak nyawa hari ini.
“Kurang aj*r!”
rutuknya melihat perilaku cuek Siwon.
“Hey kau!”
panggilnya pada bawahan yang tadinya mendampingi Siwon, tampak masih kesakitan
dengan luka di lehernya.
“Ne,Sajangnim!”
jawabnya sambil membungkuk hormat. Padahal hatinya merutuk “sial!!!.. mati
aku!”
“Kemana Seorin?
Dan kenapa anak itu?” tanyanya sambil menggedikkan dagu kearah ruangan Siwon.
“Jeosonghamnida.
Saya tidak tahu yang terjadi dengan Tuan muda. Tapi saya tahu tentang Nona
muda, ia pergi bersama teman-temannya.” Jawab bawahan itu takut-takut.
“Pergi? Kenapa kau
membiarkannya,sampah?!” bentaknya.
“Maaf,Sajangnim!.
Tapi, tuan muda yang membiarkan mereka pergi!.” Jelas bawahan itu cemas,
pancaran jelas terlihat di matanya, walaupun telah ditutupi eyeliner tebal.
“Bre***ek!!! Pasti
ada yang mereka sembunyikan dari ku!”
Zeus
mengeluarkan ponselnya hendak menghubungi Junhyung-ayah Sungmin-, kaki tangan
setianya.
“samp*h!... apa
ini HAH?” ia melemparkan ponselnya hingga berserakan ketika menabrak dinding. Semua
koneksi jaringannya lenyap bersamaan dengan hilangnya putrinya. Padahal ia
ingin menghubungi Junhyung untuk menanyakan keberadaan Sungmin, ia yakin pasti
Sungmin terlibat dengan kaburnya Seorin.
“Kalian! Cepat panggil
Asisten Junhyung ke ruanganku! Kau!,cepat perbaiki koneksi jaringan ini! Kerahkan
anggota untuk mencari Seorin dan teman-temannya!!.” Perintahnya dengan kasar
sambil berjalan muak ke ruangannya.
~~~
“Haah!!.. aku
tidak kuat lagi! Haah!...” Chaerim susah payah mengatur nafasnya karena telah
berlari jauh.
“aku juga sudah
lelah!,oppa!... ayo berhenti sebentar!..” rengek Raehee pada Ryeowook.
“Aaah! Tidak kita
harus berhenti sekarang! Betisku! Hwaaa... betisku bisa besar!! Aku tidak
mau...!!” Jerit Hyiera
“Baiklah ayo
beristirahat. Sepertinya mereka tidak mengerjar.” Putus Yesung akhirnya. Membuat
mereka langsung berhenti dan duduk di
sebuah halte.
“Kita tidak
memiliki apa-apa, tetapi kita butuh energi untuk melanjutkan semua ini!” ujar
Sungmin memulai pembicaraan ketika melihat wajah pucat dan kehausan mereka
semua. “Yang jelas kredit card-ku dan Seorin suatu saat nanti pasti akan
diblokir, dan hal itu juga bisa terjadi dengan kalian.” Lanjut Sungmin
“Haah!...
jangan dipikirkan dulu,Hyung!” ucap Kyuhyun. “itu nanti akan mudah bagiku dan
Chaerim” lanjutnya dengan angkuh.
“Tapi, kita kan
tidak tau kemana harus pergi,Kyu. Bisa saja kan ditempat itu tidak ada bank
atau ATM??” jelas Donghae..
“Benar kata
Donghae,oppa! Kita akan melewati perjalanan yang panjang tanpa teknologi dan
kecanggihan” ucap Raehee setelah mendapat bisikan.
“MWORAGOOO???”
~~~
Chap 2 is finish! next chapter... OK! Keep reading I will post next chap soon!
ok gw mw ngucapin makasih buat dedek yang udah nyempetin buat comment dan baca ff ini, thanks bunny!..