Sabtu, 21 Maret 2015

HWAADDD?? APA YANG KALIAN LAKUKAN CHINGCUTERSS????

WOYYYYY!!! KENAPE KALIAN PADA NGAPLOT FOTO BLOG GUE??? DASAR YADONGGGGG!!!
NUNU DAN PURO PUN PULANG MEMBAWA SERENTENG BAKSO TUSUK DENGAN KECEPATAN CAHAYA BAKSO PUN......... LUDES!
BYE

flashback (SevtwoGirls)

yeaayyyy!!! sevtwo girls ngumpul!!! di rumah nunu, sambil makan ayam penyet~~~ ulalala....
sekarang kita udah kelas tiga dan gak alay kayak dulu lagi... yyayyy!! tapi masalah baru yang menghampiri kita adalah YADONG!!!!
fiuuhhh... gw smpe panas dingin krna nih anak2 laknat yg hobi yadong berniat mmbaca ff yadong didpan gw! WHADDD!! dan yah... si nunu dan zaza sukses membaca ff yadong, serta isilk yang mncari2 ff buat dya baca tapi saat gw lihat histori google.a yg dia search adalah ff perampok, ff perjodohan, dan bla bla. GAJE!
trus si nunu sama puro(fans sevtwo girls) berniat untuk memfoto copy bahan buat ujian, tapi sisilk malah ngamuk dan meronta2,entah kenapa. mungkin dia lellah.
laluu kami pun bosan. berbekalkan wifi gratis di rumah nunu gw pun mmutuskan untuk mmbuka blog gw yang udh berlumut ini, karena kami ingin flash back masa masa alay kami dulu yg prnah gw post di blog ini. dan yaaahh....kami pun ketawa ketiwi.
sisilk maksa gw bwt bkinin dya ff. lalu mnta buatin blog.dan farah juga minta buatin blog. lalu gw lelah dan lelah. gw gk tw apa yg gw lakukan sekarang,BYE.

Selasa, 14 Oktober 2014

Good Bye My Love

oh my....
I really speechless now!!!
entah kenapa gw ngerasa kecewa banget sama Sungmin. disaat SJ harus berjuang buat dapetin GDA dan MAMA, Sungmin malah ngirim pemberitahuan yang bikin ELF kecewa berat, bisa jadi kan banyak ELF yang out trus siapa yang dukung SJ??/
K-ELF aja banyak yang out.
critanya gini,k-elf udah pda tahu hub sungmin ama si saeun the sheep  tapi mereka menutupinya karena mereka ingin sungmin sendiri yang menceritakan ke elf lainnya, tapi sungmin tidak kunjung memberitahu elf setelah 9 tahun hubungan mereka.
gw sakit hati... kecewa banget sama sungmin, gw kira dia perfect, gentle, tapi ternyata dia cuma manusia biasa yang masih punya jiwa pengecut. ok mungkin gw gk berhak ngatain sungmin begitu, dan gw ngerti mungkin dia gak ngatain itu karena dia gak mau elf kecewa, tapi elf sekarang lebih kecewa karena dia memberi tahu secara menddak begini.
gw udah gak tahu gmana lagi buat ngadepin sungmin, rasa kecewa gw lebih besar dari pada rasa toleransi gw ke dia sekarng. gw takut aja karena ini bisa mengganggu masa depan SJ, gw takut hal buruk terjadi ke SJ.

gw kecewa/.....

Sabtu, 13 September 2014

Curhatan Hati ELF (About EXO??)

Hi.. i just want to write down my feeling now! heehehh.. don't bash me, OK!
saat ini EXO sedang naik-naiknya kan?? bahkan SM membuatkan fansite officiall untuk EXO. saya tegaskan bahwa saya tidak membenci EXO, tapi hanya tidak cinta. pepatah mengatakan, tak kenal maka tak tahu, tahu maka tak cinta (Jeiilleee). jadi mungkin alasan saya tidak suka EXO yang paling tepat adalah karena saya tidak begitu mengenal mereka.
tapi, saat ini siapa yang tak tahu EXO, sangat mudah mengakses berita mereka, bahkan sudah ada dengan sendirinya di beranda anda masing-masing. jadi sedikit banyak saya bisa mengetahui tentang mereka. saya melihat acara-acara yang mereka bintangi. saya melihat sebagai seorang KPOPERS bukan sebagai seorang ELF. biasanya kalau saya melihat boy/girlgroup lain selain SuJu, jika saya suka, saya akan jujur. tapi saat saya melihat EXO, saya kagum dengan mereka, talenta mereka, tapi tidak cinta. hehhe.. ada yang kurang gitu.
sekarang tentang ELF dan EXO-L yang sering fanwar. saya sangat tidak suka hal ini. bukankah jika fans berbuat buruk akan berdampak buruk juga pada idol nya? saya mengerti jika fans akan membela idolanya jika direndahkan orang lain. bestfriend saya bahkan seorang EXO-L tapi kami tidak pernah berdebat/saling menjatuhkan idol masing-masing. kami saling menghargai dan mendukung.
saya juga mengerti mengenai fans EXO yang fanatik, dan begitu pula ELF. EXO adalah Boyband baru dan masih hangat-hangatny, wajar jika fans mereka begitu bersemangat. dan SJ adalah boyband senior yang sudah bertahun-tahun menjajaki dunia KPOP dan wajar jika Fans mereka benar-benar mencintai mereka. atau mungkin bebrapa fans yang pindah fandom, mungkin mereka bosan, dan ingin sesuatu yang baru, kita tidak boleh melarang bukan.
aiiissshhhh saya ngomong apa sih??? ngalor ngidul amat. saya harap tidak ada pihak yang terberati akan postingan ini. bow down... annyeooong!! ELF & EXO-L Jjangg!! keep support your idol!!

(FF) Still You



Still You







          










Add caption
To : Uri Saranghaneun Leader (Jung Raehee)
Aha! Eonnie, saengil chukkae hamnida! Mian kalau ff nya telat. Hhe... smoga kamu suka eonnie!, Saranghae. Semoga harapan eonnie tahun ini tercapai,amiin!. Smoga tetep langgeng ama Wookie!!
~~~
Cast :   Jung Raehee(OC)
            Kim Ryeowook
            Park Jungsoo a.k.a Leeteuk
            OK FIX! Tanpa banyak bacot lagi, happy reading readerdeul....... aku masih Biwon yang mengharapkan komen dan saran readerdeul tercintah! Hiks...  *emang ada yang baca nih FF?*
~~~
~STILL YOU~
~여저히당신을~
Musim gugur. Pasti bisa membayangkan udara yang sudah mulai dingin. Tapi keindahan musim gugur tidak banyak yang menyangkal,benarkan? Dedaunan yang sudah menguning menggantung indah di pepohonan, siap menunggu angin yang akan membawanya untuk jatuh disuatu tempat.Hamparan coklat di atas karpet hijau rerumputan, dan semilir angin musim gugur yang tampak sungkan, menambah kedamaian di musim ini. Sangat indah jika dinikmati bersama orang-orang terkasih.
Seorang yeoja duduk menyendiri di pinggir danau. menatap daun maple yang baru saja terlepas dari tangkainya, terbang dibawa angin, hingga akhirnya terjatuh di permukaan danau yang tenang.
Ia menunggu seseorang yang belakangan ini mengisi pikirannya. Seseorang yang mengingatkannya dengan dongsaengnya yang telah pergi untuk selamanya. Raehee merasa namja yang sedang ditunggunya saat ini adalah seseorang yang dikirim Raeji-dongsaengnya- sebagai pengganti dirinya dalam hidup Raehee.       
~~~
          Seorang namja bersurai coklat kehitaman yang dipotong pendek dengan poni yang menutupi dahinya. Tampak mulai mengambil tempat di bawah pohon yang terletak dipinggir danau taman kota Seoul, ia mengeluarkan buku gambar kanvas dan peralatan lukis lainnya. Mulai menggoreskan kuasnya untuk melanjutkan lukisannya. Memulai rutinitas hidupnya, hanya ini yang ia lakukan selain menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa, apalagi? Dari pada diam dirumah? Entah kenapa ide untuk melukis disini terpikir olehnya baru saat awal musim gugur ini. “kenapa tidak dari dulu?”, fikirnya.
            Ryeowook selalu melukis pemandangan dengan keramaian manusia didalamnya. Kenapa?, karena ia kesepian. Orang tua yang selalu sibuk dengan bisnis masing-masing, dan teman-teman yang tidak mau berteman dengannya yang terlalu sensitif. Ryeowook benar-benar kesepian dan ingin berteman tapi ia terlalu gengsi untuk memulai. Rasa gengsi ini datang dalam diri Ryeowook dikarenakan orang tuanya yang terlalu acuh dan cuek terhadap kehidupannya, sehingga ia merasa gengsi untuk memulai percakapan atau sebagainya, karena ia berpikir “jangan mempermalukan diri sendiri berbicara dengan orang yang tidak mengharapkan kau bicara”.
~~~
            Srrakk… Ssraak
            Raehee mendengar suara dedaunan kering di dekatnya yang terinjak sepatu seseorang. Rahee menoleh kesamping dan mendapatkan namja yang sedari tadi ditunggunya mulai menyiapkan peralatan lukisnya dibawah pohon yang tidak terlalu jauh dari tempatnya duduk.
            “Akhirnya datang juga.” Raehee tersenyum lega ia merasa cemas kalau namja itu tidak datang hari ini, ia tadi berpikir kalau sesuatu terjadi pada namja itu. Untunglah pikirannya itu tidak benar.
            Raehee mulai memperhatikan namja itu, tidak sedetikpun penglihatannya lepas dari namja itu. Dari awal musim gugur hingga sekarang ini, Raehee selalu memperhatikan namja itu ditempat yang sama, tak pernah berubah, tapi tidak pernah ada tegur sapa antara mereka berdua. Raehee memerhatikan namja itu selalu melukis gambar yang sama,keramaian. Raehee tau alasan namja itu melukis gambar seperti itu, karena namja itu kesepian. Terlihat jelas bahwa namja itu kesepian dan dalam lukisannya yang bertemakan keramaian itu ia membuat seolah-olah ia ada dalam lukisan itu.
            Kim Ryeowook. Namja dingin dan tidak pernah terlihat bergaul dengan orang lain, Raehee sudah sangat tahu akan hal itu. Tentu saja karena mereka berada di universitas yang sama. Awalnya Rahee tidak terlalu mengindahkan hal itu, tapi sejak musim gugur tahun lalu sejak kepergian dongsaengnya untuk selama-lamanya, Raehee mulai menyadari berbagai kemiripin yang tampak di diri Ryeowook dengan Raeji, dongsaengnya. Karena itu lah ia hingga saat ini Raehee selalu memerhatikan namja itu. Hingga ia menarik kesimpulan bahwa Ryeowook adalah pengganti Raeji yang dikirim untuknya.
            Entah kenapa Raehee ingin selalu berada disamping namja itu dan selalu mengawasinya. karena menurutnya Ryeowook itu membutuhkan seseorang disampingnya, tetapi ia hanya terlalu gengsi untuk mencari seseorang yang mau menemani hidupnya.
            “Huufftt…”
            Raehee menarik napas dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan. Jantungnya deg-degan untuk memulai percakapan dengan Ryeowook.
“Annyeong Ryeowook-ssi!!” sapa Raehee dengan senyum terbaiknya kepada namja yang sibuk dengan alat lukisnya.
            Raehee mengerucutkan bibirnya karena Ryeowook tidak mengindahkan sapaannya. Bukan, bukan tidak mengindahkan, Ryeowook hanya menoleh sejenak dan kembali melanjutkan aktivitasnya, seperti tidak terjadi apa-apa.
“Aaah.. aku tau kalau kau sebenarnya mendengarku! Hehehe…” Raehee mengusap pundaknya canggung. “Namaku Jung Raehee! Jeongmal bangapseumnida Ryeowook-ssi!!!” lanjut Raehee dengan nada yang menggambarkan kalau ia benar-benar senang bertemu dengan Ryeowook.
Ryeowook menoleh dan mengerutkan alisnya, seperti meminta penjelasan atas perkataan Raehee barusan.
Raehee gelagapan menerima tatapan penuh selidik dari Ryeowook. “Aish! Raehee babo! Bagaimana mungkin kau mengatakan sangat senang bertemu sementara ini pertama kalinya kau berbicara dengan namja ini!! Aigoo..”.
“Aaaah.. igo.. eumm?? Ah! Aku sering melihatmu melukis disini dan aku selalu mengamati lukisanmu, jadi… aku suka melihat lukisan-lukisanmu!” Jawab Raehee agak keras seolah menyembunyikan kegugupannya. Untung saja Raehee punya alasan yang cukup kuat.
“Oh. Jadi kau suka lukisan itu.” Jawab Ryeowook datar.
“Eum!” angguk Raehee antusias menerima percakapannya disambut oleh Ryeowook. Walaupun tidak antusias.
“Geundae… kenapa kau selalu menggambar lukisan yang sama??” tanya Raehee memberanikan diri bertanya, walaupun ia sendiri tau jawabannya.
Ryeowook menghentikan pergerakan tangannya di atas kanvas dan menatap dalam ke mata Raehee. “Kenapa kau ingin tahu??” tanya Ryeowook datar.
“Aahh…” Raehee melemah mendapati tatapan dalam dan dingin Ryeowook dan pertanyaan itu. ‘persis seperti Raeji jika orang lain bertanya “kenapa kau selalu membaca buku tebal dibanding pergi dengan teman-temanmu??”’  bathin Raehee. Ia tahu bahwa sebenarnya Ryeowook itu tidak punya pilihan, ia kesepian dan hanya bisa melukis untuk mengurangi perasaan menyakitkan itu. Raehee benar-benar terenyuh mendapati kenyataan bahwa namja yang ia sayangi ini tersiksa dengan kesepian dan Raehee merasa ia tidak ingin melihat Ryeowook kesepian seperti Raeji dulu, sebelum ia menyesal seperti saat sekarang ini.
“Ryeowook-ssi! Aku mohon bahagialah, nikmati masa mudamu! Jangan seperti ini terus!, aku tahu kau sangat kesepian” kata-kata itu meluncur lancar tanpa hambatan dari mulut Raehee. Ia sendiri tidak yakin kalau ia baru saja melontarkan kata-kata itu.
Ryeowook yang tadinya acuh dengan keberadaan Raehee langsung menoleh kepada Raehee dan memberikan tatapan bertanya kepada yeoja dengan sweater rajut hijau lumut didepannya ini.
“Apa yang kau tahu tentang ku?” tanya Ryeowook penasaran. Ia baru pertama kali berbicara dengan yeoja ini, tapi kenapa yeoja ini bisa tahu perasaannya? Langsung sebersit rasa dekat dan hangat dengan yeoja ini menyelimuti hati Ryeowook yang kedinginan.
“Aku tahu! Aku sangat tahu! Aku mohon jangan membuatku sakit dengan keadaanmu yang begini! Aku mohon…” Air mata Raehee jatuh. Entah kenapa Raehee ingin mencurahkan seluruh isi hatinya, penyesalannya terhadap dongsaengnya yang tertutup dan kesepian, penyesalannya terhadap dirinya yang baru keadaan dongsaengnya setelah Raeji meninggal. Entah kenapa ia tidak ingin ada sesuatu yang disimpan Ryeowook dan akhirnya akan membuatnya menyesal setelah mengetahui hal itu terlambat saat namja itu sudah terlanjur menderita.
“Wae geurayo??” tanya Ryeowook terkejut dengan pernyataan dan permintaan yeoja ini. Ryeowook mendekat dan dengan canggung mengelus punggung Raehee yang bergetar.
“Mianhae. Aku membuatmu penasaran, mianhaeyo…”
“G..gwaenchanna” jawab Ryeowook canggung. “Tenangkan dirimu dan kau harus menjelaskan kata-katamu tadi padaku” sambung Ryeowook dengan nada menenangkan dan menuntut persetujuan.
“Aku tidak ingin menyesali hidupku untuk kedua kalinya, kau mengingatkanku pada yeodongsaengku yang telah meninggal. Aniy kau sangat mirip dengannya.” Ucap Raehee sambil menenangkan dirinya.
“Jinjja? Bagaimana kau bisa tahu?” Ryeowook terkejut sekaligus penasaran.
“Setiap aku melihatmu, semua hal tentang dirimu, mengingatkanku padanya.”
“Lalu apa maksudmu tidak menyukai hidupku yang sekarang ini?” tanya Ryeowook semakin penasaran.
“Ryeowook-ssi! Aku tahu kau kesepian, sama seperti dongsaengku.” Ucap Raehee mulai bercerita. “Dongsaengku bernama Raeji, dia punya kelainan, kau tahu syndrome asperger? Raeji kesulitan untuk bersosialisasi. Bukan berarti dia tidak mau berteman, tapi keadaannya itu yang membuatnya tidak bisa memiliki teman. Syndrome asperger membuat penderitanya kesulitan untuk mengekspresikan perasaan, kesulitan untuk memulai atau mengikuti percakapan, sangat canggung dalam bersosialisasi, bahkan denganku sendiri. Jika ia ingin memulai percakapan, ia begitu kaku dan monoton bahkan terkadang kata-kata yang ia keluarkan ketus dan tanpa sengaja melukai seseorang. Itulah alasan Raeji tidak punya teman. Bahkan dahulu aku sendiri sangat malas untuk bergaul dengannya. ” Raehee mulai terisak.
Ryeowook mengusap punggung Raehee “Kau bisa berhenti bercerita kalau ini menyakitkan untukmu.”
“Anniyo! Aku ingin menceritakannya kepadamu” jawab Raehee. “Kau tahu, Raeji sangat kesepian. Hidup nya kaku, hanya dipenuhi buku-buku tebal yang tidak akan meninggalkannya kalau ia berkata salah. Ia tidak punya pilihan, hanya itu yang bisa menghiburnya. Ia pernah memintaku untuk membawanya hang-out, tapi jadinya kami berdua malah ditinggalkan teman-temanku karena mereka menganggap Raeji membosankan. Saat itu aku sangat marah dengan Raeji. Sehingga ia tidak lagi memintaku untuk membawanya hang-out. Padahal aku tahu, saat itu Raeji sangat bahagia.” Raehee menerawang ke langit
“Suatu waktu, Raeji pernah bercerita denganku. Bahwa ia sangat ingin menjadi dokter, dan ia bertanya padaku ‘adakah dokter yang membuat pasiennya kabur hanya dengan berkata 2 kalimat?’ aku menjawab tidak. Sejak saat itu Raeji tidak lagi membaca buku-buku kedokterannya, bahkan ia tidak lagi datang ke kampus.” Raehee tertunduk.
“Kenapa?” tanya Ryeowook penasaran.
“Raeji jatuh sakit awalnya ia hanya mengalami pandangan yang kabur dan sering pusing. Tapi ternyata saat Raeji sudah buta, dokter memfonisnya mengidap tumor otak stadium akhir. Saat itu aku dan keluargaku merasa sangat menyesal karena tidak memahami Raeji, bahkan kami tidak tahu kalau selama ini ia kesakitan, menderita karena penyakit dan kesepiannya.”
“Maaf, karenaku kau harus menceritakan hal pedih ini.” Ucap Ryeowook merasa bersalah.
“Anniyo, aku memang harus mengatakannya. Kalau tidak aku akan bertambah pedih.” Raehee menggeleng tegas dan menggenggam tangan Ryeowook. Awalnya Ryeowook tersentak kaget, namun setelahnya ia bisa merasakan kehangatan yang disalurkan tangan Raehee.
“Aku tahu kau kesepian. Tapi aku tidak tahu apa yang membuatmu kesepian. Aku tidak ingin kau menyimpan apapun yang memberatkanmu. Aku akan selalu ada untukmu jika kau butuh. Aku mohon percaya padaku. Aku…. Menyayangimu… seperti aku seharusnya menyayangi Raeji.” Ucap Raehee menatap dalam manik mata Ryeowook.
Ryeowook terkejut, karena seorang yeoja yang ingin melindunginya, yeoja yang baru ia kenal bahkan ia hanya mengetahui nama yeoja itu, tapi Raehee mengatakan kalau ia menyayangi Ryeowook. Entah kenapa Ryeowook merasa sangat bahagia. Sebersit rasa yang tidak pernah ia rasakan kini membludak dihatinya.
“G..go..mawo. kalau kau menyayangiku.” Jawab Ryeowook pelan dengan mata berkaca-kaca. “Aku benar-benar bahagia, aku tidak pernah sesenang ini. Bahkan orang tuaku tidak pernah berkata begitu. Gomawo Raehee-ssi!”
“Cheonmaneyo. Kau jangan menangis!. Aku benar-benar senang bisa melihat sisi lain dirimu hari ini.”
~~~
            Sejak pertemuan pertama mereka, Ryeowook dan Raehee semakin dekat. Raehee bisa merasakan kembali sosok dongsaengnya namun kali ini berbeda, sedangkan Ryeowook bisa merasakan kebahagiaan yang selama ini tak pernah ia dapatkan.
            Ryeowook tidak lagi peduli dengan kesibukan orang tuanya. Ia tidak lagi peduli dengan nilai-nilai yang selama ini ia cari hanya untuk memuaskan orang tua yang bahkan tidak pernah menghargai perjuangan Ryeowook itu. Hari-hari Ryeowook lebih bahagia.
            Ryeowook dan Raehee menghabiskan hari-hari mereka selalu bersama. Raehee terus berjuang di jurusan kedokteran yang sekarang dia ambil demi untuk meneruskan mimpi Raeji.
            Hingga suatu hari, orang tua Ryeowook yang mengetahui nilai-nilai Ryeowook menurun marah besar. Mereka menyelidiki kehidupan Ryeowook sekarang. Mereka mendapati kedekatan Ryeowook dengan Raehee mereka langsung beranggapan bahwa Raehee lah penyebab dari kemunduran nilai-nilai Ryeowook. Mereka ingin memisahkan Raehee dan Ryeowook, mereka tidak ingin satu-satunya penerus perusahaan KIM mendapat nilai-nilai buruk di kampus.
~~~
Ryeowook’s house 07.00 p.m
“Raehee-ya eodiya?” tanya Ryeowook kepada seseorang diseberang sana.
“Eum, geurae! Tunggu aku ne! aku akan segera menyusul.” Ryeowook tersenyum lalu memasukan handphone-nya ke saku denim jeansnya.
Malam ini Raehee dan Ryeowook memutuskan untuk pergi makan malam. Setelah 6 bulan pertemuan mereka, Ryeowook ingin menyampaikan perasaan cintanya kepada Raehee. Sebenarnya mereka berdua sudah tahu kalau mereka saling mencintai, tapi mereka belum meresmikan perasaan itu.
“Kim Ryeowook eodiga??” tanya Tuan Kim dingin saat Ryeowook melewati ruang keluarga dimana kedua orang tuanya berada.
Ryeowook tidak mengacuhkan dan terus melangkah keluar rumah.
“Sekarang kau sudah berani membangkang hah?” tanya Tuan Kim keras sambil menyentak tangan Ryeowook.
Ryeowook berbalik dan menatap tajam ayahnya.
“Wae abeoji? Apa kalian tidak puas membuatku terkurung selama ini?” tanya Ryeowook dingin.
“Hah! Apa yang kau tahu bocah? Kau menganggap sekarang dirimu sudah bebas dan bisa seenaknya?” Tuan Kim menampakkan temperament kerasnya.
“Itu hak ku untuk bebas layaknya remaja lain”
“Haish! Apa yeoja itu yang membuat mu membangkang seperti ini hah?”
“Jangan menyebutnya dengan ‘yeoja itu’ dia lebih mengerti diriku dari pada kalian” desis Ryeowook tajam.
PLAAKK
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Ryeowook.
“Kau benar-benar kurang ajar. Pengawal Lee bawa anak ini!” teriak Tuan Kim keras ditengah rumah. Nyonya Kim hanya menatap sendu tatapan terluka yang ditampilkan Ryeowook.
Dua orang pengawal menyeret Ryeowook. Ryeowook meronta ingin dilepaskan. Namun terlambat pengawal dengan tubuh besar itu mengunci Ryeowook di mobil sebelum terlebih dahulu mengambil handphone Ryeowook.
“Andwae..” Ryeowook terus mencoba membuka pintu namun nihil mobil itu dikunci dari luar. Ryeowook merasa hal buruk akan datang padanya. Hingga beberapa menit kemudian orang tuanya datang dengan beberapa koper dan duduk di mobil yang sama dengan Ryeowook.
“Eomma! Eodiga??” tanya Ryeowook kepada sang ibu yang sedari tadi diam.
“Diam saja Ryeowookie! Turuti saja keinginan ayah mu. ”
“Andwae! Kita akan kemana??” tanya Ryeowook melemah.
“New York! Kami akan mengantarmu kesana.” Ucap Tuan Kim pelan. Tapi suara pelan itu sukses mengejutkan Ryeowook.
“Andwaeyo! Jebal…!!!” Ryeowook kembali meronta dan memaksa  untuk mengehentikan mobil.  “Raehee-ya otheokhae??”  Ryeowook putus asa. Tidak mungkin ia meninggalkan Raehee tanpa kata-kata. Tidak, ia tidak bisa meninggalkan Raehee sekarang. Ia harus menemui Raehee, ia tidak ingin berpisah dengan Raehee.
Ryeowook menyelinap kebelakang kursi pengemudi dan membuka kunci pintu mobil di sebelahnya. Ryeowook-pun melompat dari mobil yang sedang melaju kencang. Tubuh Ryeowook terpental jauh dan terguling masuk sungai kecil di sisi bawah jalan.
“Andwae!! Ryeowookie!!!!!” jerit Nyonya Kim saat mendapati tubuh putra satu-satunya berakhir di sungai kecil berbatu. Tuan Kim-pun tak kalah terkejutnya.
“Ryeowook-ah!!!” panggil Tuan Kim ke tubuh anaknya yang bersimbah darah.
“Ryeowookie! Ireona aegi-ya… jangan tinggalkan eomma nak! Maafkan eomma!!.. Wookie!..”
Kesadaran Ryeowook yang di ambang-ambang kembali pulih mendengar panggilan kecilnya dari sang eomma. Panggilan kecil dimana Ryeowook masih dipenuhi kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dan ia pun juga teringat Raehee yang sedang menunggunya.
“Eomma.. ku mohon… jangan bawa aku keluar negri. Aku mohon biarkan aku tetap disini… ” Ryeowook menutup matanya yang terasa teramat berat “Raehee-ya annyeong. Tunggu aku.”
~~~

            Kona Beans, 08.00 p.m
             Raehee berkali-kali mengecek handphone-nya, melihat apakah ada panggilan dari Ryeowook. Tapi, tidak ada satupun. Sudah satu jam Raehee menunggu di kafe ini setelah terakhir kali Ryeowook meneleponnya.
            “Ryeowookie eodiya??” tanya Raehee cemas. Raehee takut sesuatu yang buruk menimpa Ryeowook.
            Raehee kembali mencoba menelpon Ryeowook, seperti saat sebelumnya handphone Ryeowook masih tidak aktif. “Otheokhae??”. Raehee mulai cemas dan takut. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pulang.
~~~
          2 years later…
            2 tahun Raehee lewati tanpa tahu kabar Ryeowook. Berkali-kali Raehee mencari tahu keberadaan Ryeowook tapi nihil, Ryeowook hilang tanpa jejak. Raehee juga sempat beberapa kali mengunjungi rumah Ryewook, tapi ia tidak pernah melewati pagar rumah itu.
              Seharusnya sekarang adalah hari yang bahagia bagi Raehee karena hari ini ia resmi menjadi seorang dokter. Raut bahagia nampak jelas di wajah orang tua Raehee, tapi tidak bagi Raehee. Kebahagiaan ini terasa begitu kosong tanpa kehadiran Ryewook.
              “Hee-ya! Kajja kita pulang!” sahut Nyonya Jung kepada putrinya.
“Aahh.. anniyo eomma! Sebaiknya eomma dan appa pulang dahulu saja. Aku masih harus ke suatu tempat.” Tolak Raehee halus sambil tersenyum.
“Kau ingin mencari namja itu lagi,nak?” tanya Nyonya Jung lembut.
“Ne..” jawab Raehee lemah.
“Hee-ya, appa bukannya melarang kau mencari namja yang kau cintai itu. Tapi ini sudah 2 tahun dia tidak ada kabar, apa kau tidak apa-apa?” tuan Jung mencoba menasehati Raehee.
“Gwaenchanna appa. Aku akan terus mencarinya, walaupun ia sudah mati sekalipun aku harus menemukan makamnya. Tapi berharap dia masih hidup.” Air mata telah menggenang dipelupuk mata Raehee. “Aku pergi dulu appa, eomma!”.
~~~
Sekarang disinilah Raehee, didepan rumah Ryeowook. Masih sama seperti dulu, ia tetap tidak diizinkan masuk. Raehee memutuskan untuk pergi ke taman dimana pertama kali ia dan Ryeowook bertemu.
Raehee duduk dibangku yang sama, lagu SM The Ballad – Miss U, mengalun dari ipod di telinganya, mewakili rasa rindunya yang teramat dalam pada sosok Ryeowook.
Raehee yakin bahwa ia pasti akan bertemu lagi dengan Ryeowook. Ryeowook selalu datang disetiap mimpinya. Tapi sekarang sudah 2 tahun tanpa kabar. Bagaimana Raehee harus tetap menunggu Ryeowook, yang bahkan tidak pernah memintanya untuk menunggu.
“Otheokhae Ryeowookie? Apa yang harus aku lakukan? Kenapa kau meninggalkanku seperti ini?” setetes air mata kembali lolos dari mata Raehee. “aku tidak ingin melupakanmu, tapi kau tidak pernah kembali. Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku berharap kau baik-baik saja dimana kau berada. Mungkin sekarang kau membutuhkanku, tapi maaf aku tak bisa menepati janjiku, maafkan aku.”
~~~
Hari ini adalah hari pertama Raehee melakukan praktek di rumah Sakit Gangnam, rumah sakit terbesar kota Seoul.
“Annyeong haseyo!” Raehee memasuki ruangan dokter pembimbingnya.
“Ah! Oseo seyo! Jung Raehee!” sambut dokter pembimbing Raehee dengan senyum ramah yang dihiasi dua dimple di pipinya. “Park Jungsoo imnida!”lanjut  dokter tersebut sambil menjabat tangan Raehee.
Sejenak dunia Raehee teralih dari Ryeowook karena keramahan dokter ini. Membuat Raehee terpikir dan sadar bahwa ia sudah seharusnya melupakan Ryeowook dan memulai hidup baru. Tapi Raehee masih ragu dengan pikirannya itu.
“AH! Ne uisa-nim. Naneun Jung Raehee!” balas Raehee tersenyum.
“Tidak usah formal begitu. Panggil aku sunbae saja!” tawar Jungsoo. “Kalau begitu aku akan mengantarmu ke ruangan yang akan kau teliti.” Tegas Jungsoo, “Ayo ikut aku.”
Raehee berjalan disamping Jungsoo. Mendengarkan setiap penjelasan pembimbing itu.
“Raehee-ssi! Tugas mu adalah mengamati kerja otak dan sistem tubuh pasien yang koma” jelas Jungsoo.
“Ne sunbae! Tapi pasien ini sudah koma berapa lama?” tanya Raehee penasaran, karena lama koma seseorang akan mempengaruhi sistem tubuh orang tersebut.
“Pasien ini sudah koma selama 2 tahun.” Jawab Jungsoo membuat Raehee terkejut.
“2 tahun? Apakah pasien itu tidak pernah menampakan tanda-tanda akan sadar sunbae?” tanya Raehee terkejut, entah kenapa jantungnya berdebar kencang saat akan memasuki ruangan itu.
“Tidak, orang tua pasien masih mau mempertahankan pasien. Sebenarnya fisik pasien tidak memiliki kerusakan yang fatal, hanya saja kerja syaraf dan kesadarannya seperti telah lumpuh.Tapi kami akan menunggu satu bulan lagi jika pasien ini tidak juga sadar, maka rumah sakit dengan terpaksa mencabut segala alat bantu kehidupan.” Jungsoo terus mengoceh saat mereka sudah tiba tepat disamping ranjang korban.
Jantung Raehee seperti berhenti berdetak saat mencoba mengenali wajah yang terbaring di depan sana dengan pernyataan Jungsoo barusan.
“Siapa?? Kenapa??” pertanyaan itu keluar dari mulut Raehee dengan spontan. Raehee memang kesulitan melihat wajah dibalik selang-selang pembantu kehidupan itu, ia melihat wajah Ryeowook disana, tapi ia tidak yakin, dan tidak percaya.
“Kim Ryeowook, putra tunggal pemilik KIM coorporation. Koma 2 tahun lalu karena kecelakann. Apa kau sudah mengenal pasien Raehee-ssi?” tanya Jungsoo melihat ekspresi Raehee.
“Andwae.. maldo andwaee!!!” Raehee merosot jatuh terduduk di samping ranjang Ryeowook. “Andwaeyo… Wookie-ya!!! Wookie-ya!! Ireona… jeball!!! Kenapa kau seperti ini? Kenapa kau tidak pernah memberi tahuku? Andwaeyo Ryeowookie!!!” Raehee menangis histeris. Ia menangis karena baru mengetahui keadaan Ryeowook yang parah, ia menangis karena kejadian seperti yang dialami Raeji dulu, ia menangis karena penyesalan yang menyergapi fikirannya.
Raehee bangkit, memeluk erat tubuh Ryeowook yang sangat ia rindukan. Tubuh yang sekarang telah kurus, rambut Ryeowook tampak tidak terurus. Raehee mengenggam erat tangan Ryeowook. Menangis dalam diam. Jungsoo memutuskan untuk meninggalkan Raehee sendiri.
Raehee terus memeluk Ryeowook melepaskan rasa rindunya. Raehee merasakan tangan yang ia genggam balas menggenggam tangannya. Raehee bangun dan melihat Ryeowook mengerjapkan matanya silau sambil menggenggam erat tangan Raehee. Raehee yang terkejut langsung menekan tombol didekat ranjang Ryeowook untuk memanggil dokter.
Tak lama dokter dan orang tua Ryeowook sudah berada di kamar inap Ryeowook.
“Raehee-ya…” bisik Ryeowook.
Raehee mendengarnya. Raehee mendengar Ryeowook memanggil namanya, suara yang sangat ia rindukan. Raehee harus memberi tempat kepada para dokter untuk memeriksa keadaan Ryeowook.
“Mukjizat! Keadaan pasien sangat baik sekarang. Tapi kerja otaknya belum maksimal, tapi ini paling lama hanya 24 jam sampai korban bisa kembali mengingat semuanya”. Pernyataan dokter bagaikan angin segar bagi semua orang di ruangan ini, termasuk Raehee disudut ruangan.
Orang tua Ryeowook langsung menghambur memeluk Ryeowook.
“Raehee-ya…” namun hanya satu kata yang tertanam di otak Ryeowook saat ini.
Orang tua Ryeowook mau tidak mau memberikan tempat bagi Raehee untuk menemui Ryeowook. Bagaimanapun Ryeowook sadar saat Raehee telah datang menjenguknya.
“Ryeowookie!!” panggil Raehee kepada Ryeowook dengan mata berkaca-kaca tak percaya.
“Jung Raehee saranghae!” ucap Ryeowook. Itu adalah kata-kata yang tertanam di otak Ryeowook 2 tahun ini.
“Nado Ryeowookie! Nan neomu nade saranghae!!” air mata Raehee bercucuran dan ia langsung memeluk Ryeowook. “Jangan pergi lagi,eum?!”
“Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi. Aku akan selalu disisimu! Mianhaeyo!!”

The END


Selasa, 09 September 2014

(Lyric) Super Junior - Islands with Indonesia Translate



image

[Donghae]
Gireun meolgo mureun gipeosseo

[Sung Min]
Hareun eolgo jeo bada neomeon bitnatji
[Kyuhyun]
Heureuneun sigandeuri janjanhaji anheun naredo
[Kang In]
Nae modeun sigan hamkke hae jun neo
[Si Won]
Buranhage tteollineun nae eokkae wie
[Ryeo Wook]
Sumyeon wiro bichineun mal eobsi ollineun du son
[Leeteuk]
Maeumgwa maeum saireul ieojuneun
[ALL]
Unfolding road for me
[ALL]
Eolmana manheun gangeul geonneoya
Eolmana neorbeun badal hechyeoya
Kkum kkwoon nae moseupgwa mannal su inneunji
Uriui maeumdeullo ieojin nunbusin dari wireul geonneol ttae
Ttatteutan misoro neon geu gire seo isseo
[Kyu Hyun]
Naeillo ganeun gil
[Eunhyuk]
Neorbeun bada
[Dong Hae]
Han gaunde nan
[Eun Hyuk/Dong Hae]
Keuge oechyeo honjaseo gyeondineun beobeul mureo
[Sung Min/Kyu Hyun]
Yuri change bichineun jinan chueogeun nae gaseumsoge naerineun noeuri dwae
[Eun Hyuk]
You are always there
[ALL]
Finding road for me
Eolmana manheun gangeul geonneoya
Eolmana neorbeun badal hechyeoya
Kkum kkwoon nae moseupgwa mannal su inneunji
Uriui maeumdeullo ieojin nunbusin dari wireul geonneol ttae
Ttatteutan misoro neon geu gire seo isseo
[Sungmin]
Sesangiran padoreul tto gansinhi neomgoseo Yeah
[Kyuhyun]
Yaksokhaetdeon goseuro jogeumssik closer
Neoege closer… Closer Oh
[Ryeowook]
Ireum eomneun oeroun seom hana
Naege dasi neoreul ieojwo
[ALL]
Eolmana manheun uril mannaya
Eolmana manheun daril geonneoya
Nunbusin geu neomeoe daheul su inneunji
Uriga gongyuhan modeun ge maeil deo gaseum gadeuk muldeureo
[Ryeowook]
Gateun bicheuro
[Ye Sung]
Urin hanaro
[Kyu Hyun]
Ieojyeoisseo
[Ye Sung]
Yeongwonhi
[Sung Min]
Seoro majubomyeo
[Kyu Hyun]
Majubomyeo
[Eun Hyuk]
Our bridges forever

INDONESIAN TRANSLATE

Jalan yang jauh dan air yang dalam
Kakiku dibekukan dan ada cahaya melewati laut
Waktu mengalir bahkan pada hari yang tidak tenang
Kau bersamaku selama seluruh waktuku
Dipuncak kegugupanku bahuku gemetar
Kau meletakkan tanganmu tanpa kata di atas air
Menghubungkan kita dari hati ke hati,
berlangsung jalan bagiku
Berapa banyak sungai yang harus di seberang?
Berapa banyak lautan luas yang harus
dilewati?
Untuk bertemu denganku di mimpiku?
Ketika aku berjalan melalui jembatan
menyilaukan yang terhubung oleh hati kita
Kau berdiri di akhir dengan senyummu yang hangat
Dalam perjalanan menuju esok hari
Di tengah samudra luas
Aku berteriak sangat keras, menanyakan bagaimana untuk menahan ini sendiri
Kenangan masa lalu yang tercerminkan pada kaca jendela
Menjadi matahari yang menentukan dalam hatiku
Kau selalu ada, mencari jalan untukku
Setelah hampir melintasi gelombang yang dunia
Aku mulai sedikit lebih dekat ke tempat yang kami janjikan
Untukmu, lebih dekat, lebih dekat
Sebuah pulau tak bernama dan kesepian
Menghubungkan aku denganmu lagi
Berapa banyak dari kita harus dipenuhi?
Berapa banyak jembatan lagi yang harus di seberang?
Untuk mencapai tempat yang menakjubkan?
Semua hal yang kita bagi
Warna dalam hati aku setiap hari
Dengan cahaya yang sama, kita dibuat untuk menjadi satu, selamanya
Seperti kita melihat satu sama lain
Jembatan kita selamanya

Jumat, 05 September 2014

Super Junior - MAMACITA (AYAYA)

92145704

Romanized
Naneun wae jigeum ibeul makgo inna
heulleoganeun sullidaero ttareugiro haenna
Geunyang swittt! Hamyeon jamjamhaejil geol modu aesseo bagajireul geulgeodae
Syupeomaenirado gidaehago inni? Imanhamyeon nolgi joheun sesang matji?Wollae hadeon daero gadeon gilman gamyeon twieoseo mangchireul majeul iri eobtjannni?
Ganginhage jikyeoon uriyo! Yes!
Donghae yeoksi geureoke malhaeyo! Yes!
I teukbyeolhameul da gajin uriyo! Oouuwhhh!
Dodaeche museun iri isseonna?
Hey! Mamacita! Naega AYAYAYAYA
Janinhage kkaejyeobeorin kkumi AYAYAYAYA
Mwonga muneojigo tteonasseo nunmulmajeo da memallasseo
Gamtureul sseun ja mugereul neukkyeo! You can’t do that!(AYAYA) (AYAYA)
Nuga meonjeo sijakhaetdeon maldeon, ije geuman jom kkeutnaebogossipeo.
Seoro jageukhaneun mal, mal, mal mokjeok eomneun jeonjaeng gata.
Dangjang nunape ideungman bogo, nari seon ippareul garyeodo bogo
Jeongmal jungyohan geol ijeonneunde tto mutgo.. So dumb
Sorichyeodo deulliji annnayo? Yes!
Jikiji motal yaksok haennayo? Yes!
Siwonseure haegyeoreul bwannayo? Oouuwhhh!
Dodaeche museun irilkka?
Hey! Mamacita! Naega AYAYAYAYA
Janinhage kkaejyeobeorin kkumi AYAYAYAYA
Mwonga muneojigo tteonasseo nunmulmajeo da memallasseo
Gamtureul sseun ja mugereul neukkyeo! You can’t do that! (AYAYA) (AYAYA)
Doraseoseo dareun gillo gillo.
Dachin neoreul wihae wido wido.
Geu jarie matge allo allo
You ain’t got no chance. Nochijima hanbeon tteonamyeon jabeul su eobseo.
(it’s) funny, i don’t think so! Seolgyohajima
Nan gap junge gap, neon mallya eul junge eul.
I pawogeimeseo millyeo beorin jaga neo hanappunigennya?
Just close your lips. Shut your tongue.
Na honja dareun kkumeul kkumyeon jeoldae andwae. Jigeum naega pillyohae.
Naega pillyohae. Naega pillyohae.
Jeongdo manko useumdo manko johahaneun saramdeulgwa saragago
Gakkeumssigeun dwireul dora bwasseul ttae, neomu jalhaewatguna saenggakdeul ttae
Nado itgo urido itgo gidaehae bolmanhan geureon mirae itgo
Eonjerado urin dasi hanbeon deo himeul naege doelteni!
Hey! Mamacita! Naega AYAYAYAYA
Janinhage kkaejyeobeorin kkumi AYAYAYAYA
Mwonga muneojigo tteonasseo nunmulmajeo da memallasseo
Gamtureul sseun ja mugereul neukkyeo! You can’t do that! (AYAYA) (AYAYA)
Doraseoseo dareun gillo gillo.
Dachin neoreul wihae widow widow.
Geu jarie matge allo allo
You ain’t got no chance. Nochijima hanbeon tteonamyeon jabeul su eobseo.
Hey! Mamacita! Naega AYAYAYAYA
English Translation
why are you covering your mouth right now? Just accepting the way things go?
Just hush! And everything will get calm, but you keep making things worse
did you expect me to be a some kind of superman? Isn’t this world good enough to have fun?
If you just do whatever you’ve been doing, walk along, you won’t happen to get hit by a hammer
we’ve been protecting each with a firm heart! Yes!
Dong-hae also says so! Yes!
We have all these special abilities! Ooh!
What really happened?
Hey! MAMACITA! I’m aaaahhhh
a dream that has been brutally broken aaaahhhh
something collapsed and left. Even the tears have all dried
feel the weight of the helmet! You can’t do that!
Doesn’t matter who started it, I want to end it now
it’s like a war where everyone attacks everyone, no purpose
only seeing what will benefit them ahead, trying to hide those sharp teeth
You ask again about something really important that is forgotten.. So dumb
can’t you hear even if I shout? Yes!
Why did you make a promise that can’t be kept? Yes!
Did you take care of it all well? Ooh!
What’s going on?
I turn around and take a detour
I go up for you who’s injured
the right path to make it here, Alo alo
you ain’t got no chance. Don’t miss it, if you do, you can’t get it back
(it’s) funny. I don’t think so! Don’t lecture me
I’m the best of the best. You’re just a commoner among commoners
would there be only you who got pushed out from this power game?
Just close your lips. Shut your tongue
I can’t dream of something else on my own. I need you now
I need you, I need you
living with people who are nice and have a lot of laughs
the moment when I look back and think I’ve done good
when there’s a future that is worth looking forward to
we will get stronger once again anytime!
Hey! MAMACITA! I’m aaaahhhh