Selasa, 04 Maret 2014

Lee Sungmin-For Tomorrow Lyrics

 For Tomorrow
Arigatou ki ni shi tenai shogeru no wa nareteiru
Shinsetsu na sono egao ga nani yori mo mune o utsu

Mou sukoshi hon no sukoshi kono mama de itai kedo
Shuden no anaunsa ga bokutachi o hiki hanasu

Hibi no isogashii sa ni naku shika keteta omoi o sotto

Tatoeba shiroi yuki no kakera ni nari toui sora kara anata o mimamorou
Kemini coopere toketari shinai you ni ai no kazu dake furishikiru kara kitto

Mata itsuka guzen ni aetanara ii no ni ne
Sore made wa kaze nanka mo hikanaiyou genki de ne

Atarashii kisetsu wa meguri kuru kedo omoi wa zutto

Tatoeba usu beni iro no hana ni nari awai kaori de anata o tsutsumou
Kemini coopere karetari shinai you ni ai no hizashi de saki hokoru kara kitto

Sekai juu doko ni ite mo soba ni kanjiru
Yasashii sono koe o wasurenai

Tatoeba shiroi yuki no kakera ni nari toui sora kara anata o mimamorou
Keshi te toketari shinai you ni ai no kazu dake furishikiru kara kitto

Tatoeba usu beni iro no hana ni nari awai kaori de anata o tsutsumou
Keshi te karetari shinai you ni ai no hizashi de saki hokoru kara kitto

Translation

I do not mind thank you for deflate are accustomed
Heart beats more than anything that smile kindly
We have a separate announcement last train

I quietly thought to have lost over the daily rushes
I wish you happen to meet again someday
Until then, take care, something that can catch a cold

The new season will come around but I have always thought
包Mou you become faint scent of flowers such as pale pink
Bloom in the sunshine of love, definitely not to die for you

Even if you feel the world where
Remember that gentle voice
見守Rou you from the distant sky and such a piece of white snow
Downpour of love, definitely not as many never melt or
In the sunshine of love I’m sure not to bloom and never die

Happy Birthday to You,Lee Sungmin



HAPPY BIRTHDAY SUNGMIN!!!
Cast :   ~Lee Sungmin
            ~Choi Siwon
            ~Cho Kyuhyun
            ~ Kang Seorin
Genre : Friendship,little romance *bener2 little lho!!!*
Warning!!! Mian kalau gak bagus!!! Aku nulis FF ini khusus buat ultah.a My Prince Aegyo Ming!!!...Saengil chukkae Yeobo!!! :* :* SARANGHAE!!! *Kyu lu jangan cemburu!. Bang Won juga jangan cemburu!!!*.
Seoul,23 Desember 2013
            Hari ini adalah hari pertama bagi seorang Lee Sungmin untuk ‘kembali’ menginjakan kaki di Sapphire Blue High School, setelah ekonomi keluarganya membaik. Sudah setahun lalu ia harus pindah dari sekolahnya ini karena kebangkrutan yang melanda keluarganya. Hal itu mau tidak mau harus memisahkan Sungmin dari sahabat-sahabatnya. Saat itu Sungmin ingin segera menjauh dari sahabat-sahabatnya itu, karena Lee Sungmin adalah seseorang yang menjunjung tinggi harga dirinya, dan ia tak memiliki muka untuk bertemu dengan sahabatnya. Entah kenapa saat itu otak jeniusnya berpikir secara dangkal.
            “Apa mereka masih ingin berteman denganku? Aniy!!! Mereka mau menyapaku saja aku sudah harus bersyukur!.” Batin Sungmin ketika memasuki gerbang Sapphire Blue High School.
~~~
            “Kyu!!! Hari ini Sungmin kembali lagi ke sekolah ini.” Siwon dengan sangat bersemangat menyampaikan kabar gembira ini kepada sahabatnya Kyuhyun,yang ia sangat yakin berita ini akan membuat sahabatnya itu melonjak senang.
            “Aku tahu.” Jawab Kyuhyun datar.
            “MWO??? Kenapa reaksimu seperti itu?? Apa kau masih marah dengannya???.” Siwon memekik, yang membuat ia dan Kyuhyun menjadi pusat perhatian saat itu, memang cafe sekolah sedang ramai disaat jam makan siang. Kyuhyun hanya geleng-geleng kepala saat sifat Siwon yang asli keluar, sifatnya yang seringkali menyikapi sesuatu dengan berlebihan.
            “Aniy!!! Aku memang sempat marah karena ia menganggap kita tidak mau lagi berteman dengannya karena masalahnya itu” jelas Kyuhyun
            “Ne, aku juga tidak menyangka dia akan berpikiran seperti itu , lalu kenapa kau tidak senang dengan kembalinya Sungmin kesekolah ini??? Padahal aku sudah memikirkan acara penyambutan yang bagus untuk itu.” Siwon benar-benar tidak mengerti dengan jalan fikiran sahabatnya ini.
            “Aisssh!!! Siwon-ah dari dulu kau selalu tidak peka, sebaiknya kita memberinya pelajaran karena ia telah meragukan kesetiaan kita sebagai sahabatnya.” Kyuhyun agak geram dengan Siwon yang terkadang kelewat polos, tapi kalau sudah dihadapan para gadis..., dia selalu seperti Pangeran,ck.
            “maksudmu???”
            “Ck,! Sini aku beritahu.” Kyuhyun membisikan rencana ‘menghukum’ Sungmin kepada Siwon.
            “WHOAA!!! Waktunya memang sangat tepat! Bagaimana kau bisa berpikir sampai kesitu Kyu??” Siwon nyaris melompat ketika mendengar rencana ‘briliant’ Kyuhyun kalau saja Kyuhyun tidak melemparkan death glare kearahnya.
            “Stay cool, Man!!!” Kyuhyun menirukan gaya bicara Sungmin yang sering berkata seperti itu kalau Siwon sudah kumat reaksi ‘alay’-nya.
            “HAHAHAHAA...” langsung saja tawa keduanya pecah saat mengingat gaya Sungmin yang dengan ke-sok cool-an nya berkata seperti itu.
            “Lalu apa kita juga harus mengajak Seorin dalam rencana ini???” Siwon menanyakan salah satu sahabat mereka yang dulunya sangat dekat dengan Sungmin.
            “Nah!!, itu dia! Kita tidak usah memberi tahu Seorin tentang hal ini, biarkan saja dia bersikap menurut hatinya terhadap Sungmin, kau sudah tahukan tentang mereka berdua???”
            “Aaah!! Ide yang bagus! Rencana ini juga sangat tepat untuk mereka berdua.” Siwon kali ini benar-benar kagum dengan jalan pikir sahabatnya ini.
            Tiba-tiba Kyuhyun menyikut lengan Siwon. “ini saat yang tepat Siwonnie! Ayo kita mulai!”
~~~
            Sekarang Sungmin tahu benar bagaimana perasaan siswa-siswi yang terkucilkan dan tidak memiliki teman, miris memang, seorang Lee Sungmin yang dahulunya disegani dan selalu memiliki tempat ketika ia ingin makan di kantin, bukan seperti saat sekarang ini, Sungmin sedang berdiri mencari meja yang bisa ia tempati untuk melahap makanan yg kini sedang berada ditangannya.
            “Huuufft...!!” Sungmin menghembuskan nafasnya berat. Ia melihat hanya di meja Siwon dan Kyuhyun-itu lah satu-satunya ia bisa duduk.
            Dengan langkah yang terberati keraguan Sungmin mendekati meja itu. Sungmin tak tahu apakah Siwon dan Kyuhyun masih mau berteman dengannya. Ia berharap Siwon dan Kyuhyun masih sama seperti dulu, seperti Seorin yang tidak berubah kepadanya. Sungmin berharap semoga Siwon dan Kyuhyun mau menyapanya seperti yg dilakukan Seorin tadi.
            “chogiyo!!! Boleh aku duduk di sini???” sapa Sungmin formal kepada kedua orang yang masih ia anggap sahabatnya.
            “Siwonnie, apa tidak ada tempat lain???” Kyuhyun menyahut tanpa melihat ke arahnya-Sungmin-.
            “Sepertinya memang begitu Kyu.” Jawab Siwon sambil mengedarkan pandangannya kesekeliling ruangan.
            “Kalau begitu duduklah!” kata-kata datar Kyuhyun seperti tidak beralamat, “kami sudah selesai, silahkan kau duduk di sini!.”
            Kata-kata Kyuhyun sudah seperti penolakan yang benar-benar nyata untuk Sungmin. Ia menatap kepergian kedua sahabatnya, yang menurutnya tidak menghargai perasaannya.
            “aaah... aku memang pantas mendapatkan semua ini.” Ujar Sungmin sambil mengatur nafasnya.
            Sekarang Sungmin tahu, kedua sahabatnya itu memang pantas mengacuhkannya karena dirinya yang telah meragukan kesetiaan sahabatnya itu. Ia tahu perasaan kecewa kedua sahabatnya itu jika mereka tidak dipercayai oleh orang yang telah bersama mereka bertahun-tahun. Mereka tak pernah mempermasalahkan keadaan keluarga Sungmin, buktinya saat sekarang keadaan keluarganya telah kembali membaik, mereka tetap tak mengacuhkannya. Sungmin tahu, karena Seorin yang telah memberitahunya. Sungmin sudah bersyukur karena masih ada Seorin yang memahaminya.
            ~~~
            “sekarang Sungmin oppa sudah kembali lagi ke sekolah ini, aku benar-benar merindukannya!!! Untung saja saat ini aku sekelas dengannya, sekarang aku tidak kesal lagi karena pisah kelas dari Siwon dan Kyuhyun oppa!!!” Seorin bercerita panjang lebar kepada Raehee yang saat ini sedang menemaninya makan siang.
            “tapi... Seo-ah! Kau lihat itu! Sepertinya Sungmin oppa akan kesulitan dengan keadaannya sekarang” Raehee menggidikkan dagunya kearah Sungmin yang tengah berdiri mencari tempat makan.
            “kenapa ia tidak makan bersama dengan Siwon dan Kyuhyun oppa??? Aaah... itu,,, dia pergi ke meja Siwon dan Kyuhyun oppa! Kenapa mereka begitu canggung??? Mwoya??? Kenapa Siwon dan Kyuhyun oppa pergi???” Seorin memerhatikan ketiga sahabatnya itu.
            ‘Apa mereka masih kesal terhadap Sungmin oppa?’     


            “Oppa! Sudah selesai makannya??? Kenapa sendiri saja???” tanya Seorin saat dia telah berada di dekat Sungmin.
            Seulas senyum yang menyiratkan kepahitan terukir dibibir Sungmin, seolah itu dapat menjelaskan semuanya kepada Seorin.
            “Gwaenchana oppa!. Semuanya akan baik-baik saja!.” Seorin mencoba menenangkan Sungmin.
            “Aigooo... ternyata sekarang kau sudah dewasa Seorin-ah!.” Sungmin mengacak rambut Seorin, ‘seseorang yang dahulunya aku cemaskan sekarang anak kecil itu sudah berani mencemaskan perasaanku, Kkkk~~~’ batin Sungmin menyadari perubahan dari Seorin.
            “Hehehehe..” Seorin membalas dengan sebuah cengiran.
            “Seorin-ah, aku akan ke kelas, kau ingin pergi denganku atau-”
            “Aku ikut denganmu oppa!!... Kajja!!!”
            “Ahahahaha... ternyata kau masih seperti dulu!.” Sungmin sadar ternyata sifat innocent itu masih melekat pada Seorin’nya’.
            “Aku akan membantumu melewati semua ini Oppa!. Aku menyayangimu!”
            Seorin tersenyum sangat tulus.
            “tetaplah seperti ini Seorin-ah. Aku tak akan kuat jika kau berubah padaku.”
~~~
            “Sunbaenim!” Sungmin menoleh ketika seseorang  memanggilnya.   
            “Wae Eunhyuk-ssi???” Sungmin tahu pasti Eunhyuk akan membicarakan tentang kepengurusan OSIS, ia sangat yakin bahwa Eunhyuk-lah yang telah mengambil alih kepengurusan OSIS selama ia tidak ada.
            “Sebelumnya saya minta maaf Sunbaenim, selama kau tidak ada aku telah lancang mengurusi Organisasi tanpa persetujuanmu. Mianhamnida ” ucap Eunhyuk sopan.
            “Tidak perlu meminta maaf Eunhyuk-ssi, seharusnya aku berterima kasih karena kau telah mengurusnya, semua ini salahku. Gomapseumnida Eunhyuk-ssi.” Sungmin membungkuk sebentar. “Kau sangat baik mengurus Organisasi selama ini Eunhyuk-ssi, jadi kau teruskan saja hingga masa pemilihan selanjutnya.”  Jelas Sungmin dengan sopan. Ia merasa jika ia tetap menjabat sebagai ketua OSIS, ia tak yakin Siswa-siswa lainnya akan mengikutinya.
            “Geundae sunbaenim, masa jabatan-mu kan belum habis,-”
            “Gwaenchana Eunhyuk-ssi, mohon bantuannya!.” Sungmin membungkuk sebentar sebelum berlalu meninggalkan Eunhyuk.

            “Apa yang kau pikirkan Eunhyuk-ssi?! Kami lebih suka jika kau yang mengurusi OSIS.”
            “Ne Eunhyuk-ssi! Sekolah kita tidak membutuhkan seorang pengecut!”
            Kata-kata yang menyakitkan itu membuat Sungmin berbalik, ia hampir saja menghampiri orang yang mengatai dirinya itu, Sungmin menghentikan langkahnya ketika ia mengetahui bahwa yang mengatainya adalah kedua ‘sahabatnya’.
            “Benarkan Sungmin-ssi???”ucap Kyuhyun sinis, ketika ia tahu umpannya ditangkap Sungmin.
            Sungmin tak menjawab. Ia menatap kedua orang sahabtnya itu dengan pandangan tak mengerti. “aku tahu aku salah. Tapi aku tak mengerti maksud kalian berbuat seperti ini”.
            “Maaf atas kesalahanku kepada kalian. Aku masih menganggap kalian sahabatku, dan kurasa kalian tak sependapat denganku.”
            Sungmin berlalu meninggalkan Eunhyuk yang kebingungan, serta Kyuhyun dan Siwon yang menatap tak percaya kepada dirinya, mereka berpikir seharusnya Sungmin marah dengan semua perlakuan mereka.
~~~
            “Bagaimana sekolahnya Sungmin-ah???”
            “Baik Eomma,.”  Jawab Sungmin datar.              
            “Kenapa wajah mu seperti itu, eoh? Apa kau dibully seperti dalam drama-drama???” Sungmin Eomma mencoba membuat anaknya yang tampak murung untuk bergembira.
            “Hidupku bukan drama Eomma,!” namun Sungmin hanya membalas dengan datar dan berlalu menuju kamarnya.
            Kelakuan Sungmin membuat Eommanya mengerutkan kening. “Jika kau tidak mau memberitahu Eomma, Eomma tidak akan mencampuri masalahmu Sungmin-ah” “Bersiaplah, malam ini keluarga Choi mengundang kita makan malam dirumah mereka.”
            “Nugu??” Sungmin yang sudah masuk kedalam kamarnya kembali keluar untuk memastikan pendengarannya.
            “Keluarga Choi, Apa tadi di sekolah Siwon tidak memberi tahu mu?” balas Sungmin Eomma sedikit berteriak.
            “Huufft...” Sungmin menghembuskan napasnya dengan kasar,lalu kembali kekamarnya tanpa menjawab pertanyaan Eommanya.
            “Ada apa dengan anak itu???” Eomma Sungmin benar-benar keheranan.
~~~
            “YA!!! Sungmin-ah kenapa kau belum bersiap-siap? Ireona!!! Ppali ireona...!!!”
            Eomma Sungmin terkejut ketika menyadari anaknya itu masih tertidur bukannya bersiap untuk menghadiri undangan dari kelurga Choi.
            “ Ireona!!... ppali!!! Sungmin-ah!!!” Eomma Sungmin kembali mencoba membangunkan Sungmin yang hanya malah menarik selimut semakin menutupi tubuhnya. Sungmin Eomma tetap berusaha membangunkan Sungmin dan menarik selimut pink itu.
            “Eomma... bisakah aku tidak ikut???” akhirnya Sungmin menyerah untuk membuka matanya setelah adegan tarik-menarik selimut dengan Eommanya.
            “Kenapa kau bicara seperti itu Sungmin-ah??! Biasanya tanpa ada yang menyuruh kau rajin sekali menemui sahabatmu itu.” Sungmin Eomma yang merasa ada yang tidak beres dengan sikap Sungmin sejak pulang sekolah tadi, mencoba meraba kening Sungmin,apa anaknya demam?
            “aah.. waeyo Eomma???” Sungmin menjauhkan keningnya, karena ia tidak sakit. Namun ia mendengus ketika Eommanya berhasil meraba keningnya. “aku tidak sakit Eomma..!”
            “Kau memang tidak sakit, tapi kenapa sedari tadi sifatmu aneh sekali, eoh???”
            “Sssh... gwaenchana Eomma, sudahlah aku akan bersiap dulu.” Sungmin akhirnya pasrah untuk mengikuti jamuan makan malam keluarga Choi, ia yakin penolakannya hanya akan sia-sia.
            “Geurae, Jangan sampai Appamu menunggu lama.”
~~~
            Acara makan malam yang diadakan keluarga Choi hanyalah acara makan malam sebatas kerabat. Acara benar-benar canggung buat Sungmin, kalau saja tidak ada kedua orang tua mereka yang mencairkan suasana, pasti tidak akan ada kata-kata yang keluar dari mulut Sungmin maupun Siwon.
            “Annyeong haseyo!”
            Semua orang yang ada di ruang makan itu mengalihkan pandangan mereka kesumber suara.
            “Ah! Kyuhyun-ah! Kau datang disaat yang tepat, ayo ikut bersama kami.” Tuan Choi mengajak Kyuhyun untuk makan bersama. Semua tidak heran lagi, Kyuhyun maupun Sungmin sering berkunjung ke rumah keluarga Choi, hanya untuk bermain maupun berkumpul bersama, namun semenjak pindah dari Seoul inilah pertama kalinya Sungmin ke rumah keluarga Choi lagi.
            “Mianhae abeonim, aku datang untuk menjemput Siwonnie, karena kami ada urusan.” Jelas Kyuhyun dengan sopan.
            Sungmin mengalihkan pandangannya yang sedari tadi ia tujukan ke makanannya ke arah Kyuhyun, lalu bergantian menatap Siwon yang sudah berdiri dari kursinya.
            “Mianhae Appa, Eomma, Lee Abeonim, Eomonim aku tidak bisa meneruskan makan malam ini, aku dan Kyuhyun ada urusan yang sudah kami janjikan sejak lama, mianhae!” Siwon menuturkan permintaan maafnya dengan sopan, lalu membungkuk sebentar.
            “Gwaenchana Siwon-ah!” balas Tuan Lee,mengerti.
            “Pergilah Siwon-ah, Kyuhyun-ah! Gwaenchana!...-“
            Mendengar izin dari Tuan Choi tak urung membuat Sungmin kecewa, Ia benar-benar tidak dianggap lagi oleh kedua sahabatnya. Semua moodnya menguap entah kemana, ia menatapi makanannya dengan perasaan kecewa yang tidak dapat disembunyikan.
            “Ah, Sungmin-ah sepertinya akan bosan jika tinggal senidirian, jangan sampai acara makan malam ini membuat hal yang sudah kalian bertiga rencanakan sejak lama menjadi kacau, pergilah Sungmin-ah!”
            “Eh???”
            “Pergilah Sungmin-ah! Gwaenchana!”
            Sungmin tidak percaya dengan pendengarannya ini. Ia melihat kearah Kyuhyun dan Siwon yang menatap datar kearahnya sambil menunggu jawabannya.
            “Ne! Eomma,Appa,Abeonim,Eommonim, aku pergi dulu.”
           

            “Kau tau kami tidak mengajakmu kan???” ucap Kyuhyun ketus saat mereka sudah keluar dari rumah keluarga Choi.
            Sungmin tahu, tapi Ia tetap keluar karena tidak ingin membuat orang tua mereka tahu keadaan yang sebenarnya, dan jika mereka tahu pasti acara makan malam itu akan berkesan buruk.
            “Arrayo!.” Sungmin membalas dengan dingin dan berlalu meninggalkan keduanya yang langsung menaiki mobil milik Kyuhyun.
            Merasa tercampakan dan tak dianggap seperti saat sekarang ini membuat Sungmin menyesal karena telah menganggap buruk kedua sahabatnya itu. Membayangkan kedekatan mereka dulu,dulunya hampir tidak ada waktu yang dialami Sungmin sendirian seperti saat ini.
            Sungmin berjalan tanpa tau arah menyusuri dinginnya Seoul karena salju sudah mulai berjatuhan. Sungmin duduk dibangku yang disediakan di taman kota, mengeluarkan handphonenya, Sungmin terdiam memandang  wallpaper handphonenya-fotonya bersama ketiga sahabatnya-. Semakin lama Sungmin menatap wallpaper itu semakin ia menyesali kebodohannya. Sungmin menatap satu-satunya yeoja yang ada difoto itu, “Gomawo telah mengerti Seorin-ah! Gomawo karena kau tidak berubah kepadaku, aku akan sangat membenci diriku jika kau berubah padaku, Jeongmal Gomawo!”.
~~~
            Sungmin benar-benar tidak mengerti dengan sifat Kyuhyun dan Siwon, beberapa hari ini ia telah bersabar terhadap mereka berdua, ia mencoba mengikuti mau mereka agar mereka bisa memaafkannya, tapi Kyuhyun dan Siwon malah bertindak semena-mena terhadapnya. Sepertin saat sekarang ini, Sungmin melihat mobilnya yang hampir tidak terlihat karena diselimuti salju yang tebal. Sungmin tidak ingin menuduh kedua sahabatnya itu yang melakukan, tapi buktinya saat Sungmin mencoba untuk membersihkan mobilnya dari tumpukan salju, Kyuhyun dan Siwon datang untuk memanas-manasinya.
            “Kasihan sekali kau Lee Sungmin, kemana orang yang kau anggap sahabatmu??? Apa mereka tidak membantumu???” Pancing Kyuhyun dengan nada menyindir Sungmin.
            “Aaah.. padahal cuaca saat ini sangat dingin, tapi kau malah menimbun mobilmu dengan salju, boleh kami bantu???” Siwon tak kalah bersemangat untuk memanasi Sungmin.
            “Aniy! Jangan Siwonnie! Kita kan bukan temannya!” kata Kyuhyun pedas, ia mendekat kearah Sungmin berdiri dan menendang sekop yang tadinya digunakan Sungmin untuk membersihkan tumpukan salju dimobilnya.
            Kali ini kesabaran Sungmin telah habis, ia benar-benar tidak menyangka dengan tindakan Siwon dan Kyuhyun yang benar-benar sudah sangat keterlaluan.
            “Aku tahu aku salah. Dan jika kalian tidak menganggapku teman lagi,dan tidak bisa memaafkan kesalahanku, kalian tidak perlu berbuat seperti ini! Ini benar-benar keterlaluan!!! Semudah ini kah kalian mengakhiri persahabatan kita???” Sungmin mendorong Kyuhyun yang berada paling dekat dengannya.
            “Orang sepertimu memang tidak pantas mendapatkan maaf!” Siwon mencengkeram kuat kerah Sungmin.
            “Dan bukannya kau yang tidak mau lagi berteman dengan kami??? Bukannya kau yang dengan mudahnya mengakhiri persahabatan kita??? Cih!!!” Kyuhyun yang sudah berdiri mendorong Sungmin yang berada dalam cengkeraman Siwon hingga trjatuh.
            Perkataan Kyuhyun membuat Sungmin melunak, “Jeongmal Mianhae! Jebal jangan seperti ini, aku akan melakukan apapun, tapi tolong maafkan aku! Tolong beri satu kesempatan lagi, jeballyo!” Sungmin memohon kepada Siwon dan Kyuhyun, ia benar-benar tidak ingin kehilangan kedua sahabatnya itu.
            “Apa kita akan memberikannya Kyu???”
            “Aku hanya ingin melihat kemampuan bermain basketnya,Siwonnie! Itu akan menjadi kesempatan terakhirnya bertemu kita jika dia kalah.”
            Sungmin merasa sangat lega karena mereka masih memberinya kesempatan. Tapi, apakah persahabatan mereka hanya dihargai sebatas permainan basket? Tak apalah, setidaknya ia harus mencobanya.
~~~
            Pandangan Seorin tertuju pada segerombolan siswa yang sepertinya sedang menyaksikan sesuatu yang,,,seru?. Seorin sempat melihat mobil Sungmin ditengah kerumunan manusia yang sedang kasak-kusuk membicarakan dan menonton sesuatu. Apa ini ada hubungannya dengan Sungmin???. Rasa penasarannya mendorong Seorin untuk mendekati kerumunan manusia itu. Setelah dengan susahnya menembus siswa-siswa yang sedang heboh mengerumuni sesuatu itu, mata Seorin nyaris keluar dari tempatnya, saat melihat Kyuhyun yang mendorong Sungmin hingga jatuh. Pendengarannya juga menangkap permintaan maaf dari Sungmin. Seorin segera berlari kearah Sungmin yang masih terduduk di tanah, dan membantu namja itu berdiri.
            “Aaah! Seorin-ah, kau baik sekali! Kau harus bersyukur Lee Sungmin, karena masih ada yang membantumu.!” Kata-kata tajam itu dengan ringannya keluar dari mulut seorang Cho Kyuhyun. “Kajja Siwonnie kita pergi, Sungmin sudah ada yang membantu.” Ajak Kyuhyun kepada Siwon dengan langkah menjauhi tempat itu.
            Sungmin benar-benar kehabisan kata-kata, sepertinya Kyuhyun dan Siwon sudah sangat membencinya. Percuma ia berbicara jika hanya membuat keributan, dan akan membuat Seorin-nya bersedih.
            “YA!! CHO KYUHYUN!CHOI SIWON! GEUMANHAE!!! Hentikan semua ini! Berhenti bertindak seperti anak kecil.” Seorin sepertinya juga sudah tidak tahan dengan sikap kedua sahabatnya yang sudah sangat keterlaluan.
            “Seorin-ah! Kami akan tetap menganggapmu sahabatkami, dan kau Lee Sungmin, ingat! Ini akan menjadi kesempatan terakhirmu.” Kata-kata dari namja bermarga Choi itu membuat Seorin merasa tak enak dengan Sungmin.
            “Oppa, Gwaenchana?” tanya Seorin cemas karena Sungmin dari tadi hanya diam.
            “Gwaenchana, ayo pulang. Aku akan mengantarmu.”
~~~
                Seorang yeoja membalik novel yang sedang dibacanya tanpa semangat,bosan. Buku petualangan fantasi yang selalu menjadi pilihannya jika sedang bosan. Tapi, tidak dengan saat ini, karena saat ini yeoja ini bukan sedang bosan,tetapi lebih tepatnya sedih,kecewa,kesepian,kesal,dan putus asa.
            “Hhhh...”
            Seorin benar-benar tidak ingin lagi untuk membaca buku yang sudah berkali-kali ia tamatkan. Pandangannya tertuju ke sebuah phygura di atas nakas samping tempat tidurnya. Ia menatap wajah-wajah gembira penuh kehangatan dalam foto itu.
            “Ootheokhae?”
            Bagaimana mungkin persahabatan mereka pupus seperti ini?. Seorin benar-benar kecewa dengan sifat Siwon dan Kyuhyun yang benar-benar keterlaluan terhadap Sungmin sehingga mereka jadi terpecah seperti ini.
            “Apa hanya aku yang merayakan pergantian tahun sendirian?”
            Seorin menatap keluar melalui jendela kamarnya. Ledakan-ledakan kembang api yang mewarnai langit, suara-suaran riuh gembira yeoja lain berkumpul dan menghabiskan sisa-sisa pergantian tahun bersama sahabat-sahabat mereka. Hal itulah yang membuat Seorin sedih, ia cemburu dengan remaja-remaja itu. Ia tidak bisa menghabiskan pergantian tahun bersama ketiga sahabatnya yang lain, ia tidak mungkin menghabiskan pergantian tahun bersama Siwon dan Kyuhyun karena perbuatan mereka yang menjengkelkan Seorin, dan ia juga tak mungkin mengajak Sungmin, namja itu pasti akan sangat kecewa jika hanya ada Ia dan Seorin sedangkan Siwon dan Kyuhyun tidak mau bergabung dengan mereka. Teman-temannya yang lain.... mereka tidak bisa dijadikan pilihan, karena teman-teman perempuan Seorin yang lain pasti akan lebih memilih menghabiskan pergantian tahun baru dengan namjachingu mereka,ck.
                “Aigoo.. malang sekali nasibmu,Seo!. Padahal besok adalah ulang tahun Sungmin Oppa. Pasti ia akan sangat sedih...hhh~~” Seorin bergumam sedih sambil terus menatap langit yang dipenuhi warna-warni kembang api.
~~~
                Nyonya Kang-eomma Seorin-, heran dengan anaknya. Tak biasanya Seorin tidak kemana-mana saat merayakan pergantian tahun. Biasanya dari pagi, putrinya itu sudah hilang dari rumah untuk menyiapkan hal-hal yang berhubungan dengan malam perayaan tahun baru yang akan ia rayakan bersama sahabatnya,Sungmin,Siwon,dan Kyuhyun. Tapi hari ini, dari tadi pagi Seorin hanya menghabiskan waktu di kamarnya tanpa semangat. “Apa Seorin sakit?”.
            “Seo! Tidak pergi keluar?” tanya Nyonya Kang saat memasuki kamar anaknya,dan mendapati putrinya itu sedang melamun sambil menatap keluar jendela.
            “Aniyo,Eomma!..” jawab Seorin lemah.
            “Wae? Apa kau tidak merayakan pergantian tahun bersama teman-temanmu?” tanya Nyonya Kang sambil mendekati putrinya itu.
            “Anniy!” jawab Seorin murung.
            Melihat ekspresi putrinya yang sangat murung membuat Nyonya Kang urung untuk bertanya lebih lanjut. “Sepertinya ada masalah dengan teman-temannya”.
            “Geurae! Kalau begitu eomma turun dulu,ne!”
            “Ne, eomma!”
            “Kalau kau mau merayakan pergantian tahun baru bersama Eomma dan Appa, kami ada di halaman belakang Ne, Chagiy!” lanjut Nyonya Kang sebelum menutup pintu kamar Seorin.
            “Ne....” jawab Seorin malas sambil menghempaskan tubuhnya ke ranjang.
            Drtt... Drrrtt...
                Seorin merasakan Handphone di kantong celananya berdering.
            “Lee Hyiera? Tumben yeoja ini meneleponku.” Gumam Seorin sebelum akhirnya mengangkat telepon tersebut.
            “Ne. Waeyo Hyiera-ssi?”
            “Seorin!. Kang Seorin! Palli... cepat kesini, kau-” Seorin mengerutkan dahinya mendengar penuturan lawan bicaranya yang sangat terburu-buru.
            “Waeyo Hyiera-ssi?? Bisakah kau lebih pelan?” tanya Seorin
            “Ah!mian! ige... mmm Choi Siwon dan Cho Kyuhyun mereka.. mereka menantang Lee Sungmin untuk bermain basket di lapangan basket di taman kota,-”
            “MWO???” pekik Seorin. Bermain basket? Lapangan taman kota? Dimalam yang dingin ini? Apa mereka sudah kehilangan akal sehat mereka? Bagaimana kalau mereka mati beku? ARGGHHT!BABO!.
            “Mereka bertanding 2 lawan 1,Seo! Mereka tidak mengizinkan Sungmin menggunakan pakaian hangat- ”
            “Sudah cukup! Aku akan segera kesana!” Seorin benar-benar marah dengan Siwon dan Kyuhyun sekarang. Ia segera mematikan sambungan telepon dan menyambar mantelnya.
            “Eomma,Appa! Aku keluar sebentar,aku membawa mobil!.” Pamit Seorin kepada kedua orang tuanya dengan sangat terburu.
~~~
            Seoul, 23:00 KST       
            Sesampainya di taman kota, Seorin langsung menuju kerumunan orang yang sedang menonton pertandingan basket di tengah malam bersalju seperti ini. Pastinya hal ini akan menarik perhatian mereka, 2 orang namja melawan satu orang namja yang tanpa menggunakan pakaian hangat di tengah malam yang bersalju. Pastinya orang-orang ini kasihan dengan namja tanpa pakaian hangat itu, tapi mereka hanya bisa melihat dari balik kawat yang menutupi lapangan itu.
            Seorin mencoba untuk masuk ke lapangan dan menghentikan pertandingan tidak masuk akal ini. Tapi, beberapa orang menghadangnya di pintu masuk lapangan.
            “Andwae! Lepaskan aku!”
            Seorin berontak, ia ingin segera menghentikan semua ini.
            Seorin dapat melihat dengan jelas, Sungmin yang masih berusaha berlari sekuat tenaganya, padahal sudah jelas bibir dan tubuh namja itu sudah memucat. Tapi, Seorin dapat melihat kemauan yang kuat dari tatapan mata Sungmin.
            “Andwae!!... geumanhae... Choi Siwon,Cho Kyuhyun.. geumanhae!!..” Teriak Seorin saat ia melihat Siwon dan Kyuhyun mempermainkan Sungmin yang hendak merebut bola dari mereka. Bagaimana mungkin mereka melakukan hal ini kepada Sungmin yang sudah tidak berdaya?
            “lepaskan aku! YA! Hentikan!..” seorin masih berusaha untuk masuk ke dalam lapangan yang hanya diisi oleh tiga orang namja itu.
            “Tolong jangan biarkan yeoja ini masuk!” perintah Kyuhyun kepada dua orang namja yang memegangiku.
            “Mian,Seo! Kau tunggu saja hasilnya, kami harus menyelesaikan semua ini sekarang.” Lanjut Kyuhyun sembari melanjutkan pertandingan yang lebih tepatnya untuk menyiksa Sungmin.
            “Andwae! Kyu..! Sungmin Oppa!.. jeball! Jangan dilanjutkan!..” jerit Seorin, air mata sudah membasahi wajahnya. Ia tidak tahu harus berbuat apa.
            “Mian,Seorin-ah! Biarkan aku menyelesaikan ini. Tolong jangan mencoba untuk menghentikanku!.” Jawab Sungmin dengan penuh penekanan.
            Seorin tidak dapat berbuat apa-apa lagi, ini yang diinginkan Sungmin. Bagaimana mungkin ia melarang jika ini memang keinginan namja itu? Tapi ini benar-benar keterlaluan, dan bisa membahayakan tubuhnya.
            Seorin hanya memperhatikan gerakan Sungmin sepanjang pertandingan itu. Hatinya benar-benar ingin berlari dan menghentikan semua kekonyolan ini, tapi jelas itu semua tak bisa ia lakukan.
            “Geumanhae..jeball!!” lirihnya melihat pergerakan Sungmin yang melemah dan tidak berdaya lagi.
            Pritt..
            Seorang namja yang sedari tadi memimpin pertandingan itu meniupkan peluit tanda berakhirnya permainan konyol ini, dan menyisakan papan skor yang menunjukan kekalahan kepada Sungmin.
            Seorin langsung mengahampiri Sungmin yang sudah berlutut di tengah lapangan.
            “Oppa!..” panggil Seorin ketika sungmin hanya menatap kosong kedepan dengan wajah yang sangat pucat dan matanya yang memerah menahan tangis.
            “Oppa!... ” Seorin kembali memanggil Sungmin, dan langsung memeluk namja itu karena tidak juga merespons kepadanya. Dingin. Seorin merasakan tubuh Sungmin sangat dingin. Ia segera berdiri dan mengambil pakaian hangat Sungmin di sisi lapangan.
            “Oppa! Palli, pakai ini!” ucap Seorin sambil menyampirkan mantel hangat Sungmin ketubuh yang sudah kedinginan itu.
            “Mianhae Lee Sungmin! Ternyata kau tidak bisa menjadi teman kami. Ini terakhir kali,OK!” Kyuhyun dan Siwon berlalu dihadapan Seorin dan Sungmin sambil melontarkan kata-kata tidak berperasaan itu.
            “Ya! Kalian berdua, kembali! Jelaskan semuanya padaku! YA!! GEUMANHAE! NAPPEUN NEOM!!..” Seorin ingin berdiri dan mengejar Siwon dan Kyuhyun. Tapi, Sungmin yang tadinya hanya diam, menghentikan niat Seorin dan memeluk yeoja itu.
            “Mianhae,Seo! Jeongmal mian.. aku tidak bisa mempertahankan keutuhan persahabatan kita. Jika kau juga ingin meninggalkanku seperti mereka, aku tidak apa-apa, aku memang pantas menerima semua itu. Geundae biarkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya.”
                “Anniyo,Oppa!.. aku tidak akan meninggalkanmu. Tidak akan pernah. Apapun yang terjadi aku akan tetap bersamamu.” Jawab Seorin cepat sambil mempererat pelukannya pada Sungmin.
            “Jinjja?”
            “Ne, yakshokhae!” jawab Seorin tulus.
            “Gomawo,Seo! Saranghae!” lanjut Sungmin sambil membelai kepala Seorin tulus.
            “Nado!” jawab Seorin, sangaaat pelan.
            Saengil chukkae hamnida...
            Saengil chukkae hamnida...
            Saranganeun Lee Sungmin, saengil chukkae hamnida!!
            Sungmin dan Seorin terpaku dengan kehadiran Kyuhyun dan Siwon di belakang mereka, mereka menyanyikan lagu ulang tahun untuk Sungmin dan membawa sebuah cake dengan lilin-lilin diatasnya.
            “Mwoya??” desis Sungmin pelan saat menyadari kebodohannya dan mengetahui semua yang sedang terjadi. Sungmin melihat ke arah Seorin, tapi yeoja itu malah lebih terkejut darinya.
            “YA!Lee Sungmin! Apa kau tidak mau memeluk kami,sahabatmu?” tanya Kyuhyun.
            “Sahabatmu bukan Seorin saja,tahu!” lanjut Siwon.
            Sungmin yang tadinya sangat lelah, langsung berdiri dan berlari untuk memeluk kedua sahabatnya yang sangat ia rindukan itu, ia sepertin mendapat ribuan kekuatan hanya dengan kata-kata yang barusan dikatakan oleh Kyuhyun dan Siwon.
            Plak.
            Cake yang ada di tangan Kyuhyun tadi sukses mendarat di wajah Sungmin. Saat Sungmin sudah hampir memeluk kedua sahabatnya itu, Kyuhyun mendaratkan cake itu di wajah Sungmin.
            “HAPPY BIRTHDAY LEE SUNGMIN!!” kompak Kyuhyun dan Siwon.
            “Happy birthday,Oppa!” ucap Seorin sambil ikut berpelukan dengan ketiga sahabatnya itu. “YA!Kenapa kalian tidak mengajakku,hah?” Seorin memukul Siwon dan Kyuhyun yang tidak memberitahunya rencana ini.
            “Kalau kami mengajakmu, kau pasti akan menghancurkan rencana briliant kami, Seo!!” jawab Kyuhyun santai.
            Seorin sudah mendengus marah, enak saja ia dibilang pengacau, Seorin sudah bersiap untuk mengejar kedua namja yang sudah berlari menjauhinya. Tapi---
            “Gwaenchanna,Seo! Kau bukan pengacau,kok!” Sungmin menahan tangan Seorin yang sudah bersiap untuk berlari mengejar Kyuhyun dan Siwon.
            “Tapi,Oppa-”
            Tap. Sungmin membawa Seorin kedalam pelukannya.
            “CIYEEE...” teriak Kyuhyun dan Siwon dari jauh saat melihat Sungmin dan Seorin berpelukan.
            “Oppa...” panggil Seorin, Ia malu.
            “Biarkan seperti ini dulu.” Jawab Sungmin sambil mempererat pelukannya.
            “.........” Seorin hanya diam. Ia tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia terlalu bahagia,
            “Saranghae,Kang Seorin” ucap Sungmin tulus.
            “Nado,saranghae oppa!”.

            END